
Saham Mulai Ditinggalkan, Investor Lari ke Kripto? Bos OJK Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah investor kripto terus bertambah dan melampaui investor saham. Ada anggapan hal ini terjadi karena adanya pergeseran minat invesrasi di tengah rendahnya kualitas initial public offering (IPO) yang ada di pasar saham Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, jika dilihat tingkat adaptasi investor kripto dalam negeri memang sangat cepat. Hal itu ditandai dengan Indonesia menjadi negara dengan jumlah investor kripto terbesar ke-7 di dunia pada 2023.
"Bahkan dalam global crypto adoption dalam perspektif global Indonesia terbesar ke-5. Hal ini menunjukkan minat besar di aset kripto," ujar Hasan Fawzi Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto dalam konferensi pers RDKB, Senin (5/8/2024).
Di sisi lain berdasarkan survey dari berabagai sumber terkait adopsi aset krpto termasuk di negara kita, kelompok investor aset kripto nasional masih masuk dalam kategori level awal atau early stage.
"Karenanya kami melihatnya tidak sepenuhnya pergeseran investor pasar saham ke pasar kripto dalam hal ini. Sebab untuk setiap pasar instrumen baik transaksi maupun investasi sebetulnya memiliki karakteristik sendiri-sendiri sesuai profil risiko," tambah Hasan.
Ke depannya OJK melihat peluang terbuka untuk kedua aset ini saling melengkapi serta meningkatkan literasi dan awareness maupun budaya berinvestasi. Terlebih jika melihat semakin berkembangnya teknologi dan aplikasi investasi yang memanfaatkan sarana blockchain maupun artificial intelligent.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bentuk Tim Transisi, OJK Mulai Awasi Kripto per 10 Januari 2025