33 Nama Lolos Seleksi DK OJK, Persija Kena Tipu Robot Trading

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 February 2022 06:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5.Sah! Emiten Grup Bakrie Kelola 49% Blok Migas Sengkang

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG/EMP) sebagai salah satu emiten Grup Bakrie yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi (migas) menyatakan telah mendapat persetujuan pemerintah mengenai perubahan pengendalian secara langsung atau pengalihan seluruh saham PT Energi Maju Abadi (EMA) kepada perusahaan dan anak usahanya.

EMA memiliki 49% hak partisipasi atau participating interest (PI) di Wilayah Kerja Kontrak Kerja Sama Sengkang (KKS Sengkang), Sulawesi Selatan. Sisa 51% participating interest pada KKS Sengkang dimiliki oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd (EEES).

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli Bersyarat yang telah ditandatangani oleh EMP dan anak usahanya pada bulan Agustus 2021 lalu untuk mengakuisisi EMA.

6.Bisikan Erick, INA Bakal Caplok Ruas Tol Hutama Karya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan ada rencana menjual ruas tol yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) kepada The Indonesia Investment Authority (INA).

Menurut Erick, INA punya ketertarikan untuk mengakuisisi ruas tol yang sudah dibangun perusahaan pelat merah ini.

"Karena itu kemarin kita bertemu antara Menteri Keuangan, Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk membangun solusi ini," kata Erick dalam dialog Eksklusif dengan CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, INA juga sudah mengakuisisi sejumlah ruas tol yang dibangun oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Tingkat imbal hasil yang diukur dari investment rate return (IRR) dari ruas tol tersebut relatif menguntungkan.

7.Meroket Hampir 400%, BEI 'Gembok' (Lagi) Saham BCAP

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten Grup MNC, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mulai perdagangan sesi I Jumat (18/2/2022).

Menurut keterbukaan informasi di website BEI, suspensi di pasar reguler dan pasar tunai dilakukan lantaran telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan di saham BCAP.

"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," kata BEI, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (18/2).

(sys/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular