CT Mau Tambah Modal Garuda, 29 Emiten Disuspen Bursa
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi beli investor yang cukup massif tidak mampu menyelamatkan bursa saham domestik keluar dari tekanan pada perdagangan Kamis kemarin.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,22% ke level 6.835,11. Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi mencapai Rp 11,91 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 649,90 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat (18/2/2022).
1.CT Siap Tambah Modal di Garuda, Ini Respons Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespon positif rencana pengusaha nasional dan pendiri CT Corp, Chairul Tanjung menambah modal di perusahaan maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Pada prinsipnya, BUMN, kata Erick sebagai pemegang saham pengendali GIAA mendukung adanya keterlibatan pengusaha nasional untuk membantu menyelamatkan Garuda.
Terlebih lagi, CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, saat ini tercatat mempunyai porsi kepemilikan saham sebesar 28,27% melalui PT Trans Airways.
"Sangat positif ya, pengusaha-pengusaha dalam negeri ini kan tentu kan kita harus dorong. Pengusaha nasional harus menjadi garda terdepan, kami tentu BUMN filosofinya tidak mau menjadi menara gading," kata Erick Thohir, kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/2/2022)
2. Lima Afiliator Binary Option Dipanggil Satgas Waspada Investasi
Satgas Waspada Investasi (SWI) memanggil lima orangafiliator dan influenceryang diduga telah memfasilitasi produk binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar di Bappebti.
Kelima orang itu adalah Indra Kesuma, Doni Muhammad Taufik, Vincent Raditya, Erwin Laisuman dan Kenneth William.
Mereka diduga telah memfasilitasi produk binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar di Bappebti seperti Binomo, Olymptrade,Quotex dan Octa FX serta melakukan kegiatan pelatihan perdagangan tanpa izin.
"Kami meminta agar mereka menghentikan kegiatan promosi dan pelatihan trading serta menghapus semua konten promosi dan pelatihan trading yang ada di media sosial masing-masing," ujar Ketua Satgas Waspada InvestasiTongam L. Tobing dalam keterangan resmi, Kamis (17/2/2022).
3.Mau RUPST, BCA Bongkar Pasang Susunan Direksi
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan merombak susunan direksi pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan 17 Maret 2022. Hal ini disampaikan perseroan melaluiketerbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seperti yang disampaikan perseroan, ada 7 mata acara yang akan ditetapkan dalam RUPST tersebut. Salah satu mata acara, yang ketiga, adalah perubahan anggota direksi perseroan.
Perseroan mengatakan, perubahan susunan anggota Direksi Perseroan yang akan diusulkan adalah sebagai berikut:
* Mengangkat Bapak Gregory Hendra Lembong sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan yang berlaku efektif pada hari kerja pertama bulan berikutnya setelah Perseroan menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas pengangkatan tersebut;
* Mengganti Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Perseroan, yang semula dijabat oleh Bapak Haryanto Tiara Budiman menjadi dijabat oleh Ibu Lianawaty Suwono yang berlaku efektif pada hari kerja pertama bulan berikutnya setelah Perseroan menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pengangkatan Ibu Lianawaty Suwono sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Perseroan; dan
* Mengangkat Bapak Antonius Widodo Mulyono sebagai Direktur Perseroan yang berlaku efektif pada hari kerja pertama bulan berikutnya setelah Perseroan menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas pengangkatan tersebut.
4.Telkom Targetkan Pendapatan Tumbuh 5-6% Tahun 2022
BUMN telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menargetkan pendapatan tumbuh 5-6% tahun ini, dan EBITDA margin di kisaran 50%.
Hal itu diungkapkan Andi Setiawan, VP Investor Relations Telkom Indonesia dalam Economic Outlook Capital Market CNBC Indonesia, Kamis (17/2/2022). "Kami berharap masih dapat tumbuh positif tahun ini. Telkom sendiri revenue kita berharap masih dapat tumbuh di kisaran 5-6%," ujarnya.
Andi melanjutkan, tentunya yang lebih penting lagi adalah pihaknya berharap dapat mempertahankan profitabilitas.
"Dalam hal ini parameter yang paling penting adalah EBITDA margin, kita ingin tetap di kisaran 50% di mana rasanya operator Telkom dengan EBITDA margin 50% ini salah satu yang paling baik ya kalau kita benchmark secara global," ujarnya.
(sys)