
CT Mau Tambah Modal Garuda, 29 Emiten Disuspen Bursa

5.29 Emiten Kena Suspen, Nunggak Iuran & Denda Listing Fee
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham atau suspensi kepada 29 emiten.
Dalam pengumumannya, Rabu (16/2/2022) BEI menyampaikan bahwa perusahaan tercatat berkewajiban untuk melakukan pembayaran biaya pencatatan tahunan (annual listing fee) tahun 2022.
Iuran tersebut wajib dibayar di muka oleh perusahaan tercatat untuk masa 12 bulan terhitung sejak Januari hingga Desember dan diterima oleh Bursa paling lambat pada hari bursa terakhir pada bulan Januari. Emiten akan dikenakan sanksi harus menyerahkan denda tersebut paling lambat 15 hari kalender terhitung sejak sanksi tersebut dijatuhkan oleh bursa.
"Apabila Perusahaan Tercatat yang bersangkutan tidak membayar denda dalam jangka waktu tersebut, maka Bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan saham Perusahaan Tercatat di Pasar Reguler sampai dengan dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya pencatatan tahunan dan denda tersebut," tulis pengumuman BEI.
6.Waskita Cairkan Dana PMN Rp 1,42 T Selesaikan Ruas Tol Paspro
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya (Persero)Tbk (WSKT), melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) telah memberikan shareholder loan (SHL) senilai Rp 1,42 triliun kepada PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Dana itu bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2021.
Alokasi dana tersebut nantinya akan digunakan sebesar Rp 1,22 triliun untuk penyelesaian Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo Seksi 4A yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2022 dan sebesar Rp 204 miliar untuk pembayaran retensi konstruksi Jalan Tol Pejagan - Pemalang Seksi III dan IV.
"Dengan pengalokasian dana PMN 2021 untuk Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo dan Jalan Tol Pejagan - Pemalang, Perseroan optimis pendapatan usaha dari jasa konstruksi akan meningkat, paling tidak mencapai level pre COVID - 19 dengan tingkat burn rate yang lebih tinggi, serta memperlancar proses divestasi yang akan dieksekusi tahun ini," ujar Destiawan, Kamis (17/2/2022).
7.Naik 56%, Bank Danamon Bukukan Laba Rp 1,6 T
Emiten perbankan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), membukukan laba bersih senilai Rp 1,6 triliun sepanjang tahun 2021. Perolehan laba bersih itu meningkat 56% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 1 triliun.
Perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp 13,70 triliun pada tahun 2021, tidak jauh berbeda dari setahun sebelumnya Rp 13,64 triliun. Marjin bunga bersih tercatat naik 0,2% secara tahunan.
Danamon membukukan pertumbuhan kredit sebesar 6% di segmen Enterprise Banking, berkat kerja sama dan dukungan dari jaringan global MUFG.
Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 192,24 triliun pada tahun 2021, atau mengalami penurunan 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 200,89 triliun. Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 11% yang kini tercatat sebesar Rp 73 triliun, sehingga rasio CASA meningkat hingga 59,1%.
[Gambas:Video CNBC]
