
Naik 3 hari Bertuntun, Dolar Australia Tembus Rp 10.300

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia sukses membalikkan keadaan melawan rupiah dengan menguat 3 hari beruntun hingga perdagangan Kamis (17/2). Sebelumnya Mata Uang Negeri Kanguru ini sempat melemah 3 hari beruntun, kini sudah kembali menembus Rp 10.300/AU$.
Melansir data Refinitiv, dolar Australia pagi tadi menguat 0,5% ke Rp 10.303/AU$ di pasar spot. Dalam 2 hari sebelumnya, dolar Australia menguat 0,26% dan 0,19%.
Pasar tenaga kerja yang kuat memasuki 2022 membuat ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun ini semakin besar.
Biro Statistik Australia pagi ini melaporkan tingkat pengangguran di Australia bulan Januari sebesar 4,2% sama dengan bulan sebelumnya dan merupakan level terendah dalam 13 tahun terakhir.
Selain itu, sepanjang bulan lalu perekonomian Australia dilaporkan mampu menyerap 12.900 tenaga kerja, lebih baik dari prediksi ekonom yang memperkirakan tidak ada penyerapan.
Meski demikian, jam kerja mengalami pengurangan sebesar 8,8%. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak April 2020.
Pasar tenaga kerja yang kuat, serta inflasi yang menanjak membuat bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) merubah sikapnya terkait suku bunga.
Gubernur RBA, Philip Lowe, sebelumnya selalu menegaskan suku bunga tidak akan naik setidaknya hingga akhir 2023, sampai inflasi mencapai target. Tetapi nyatanya inflasi justru sudah mencapai target RBA di kuartal IV-2021 lalu.
Pada Selasa (25/1) Biro Statistik Australia melaporkan inflasi di kuartal IV-2021 tumbuh 1,3% dari kuartal sebelumnya. Sehingga inflasi selama setahun penuh menjadi 3,5% di 2021.
Kemudian inflasi inti tumbuh 1% di kuartal IV-2021 dari kuartal sebelumnya. Sepanjang 2021, inflasi inti tumbuh sebesar 2,6% yang merupakan level tertinggi sejak 2014. Kenaikan inflasi inti tersebut lebih tinggi dari ekspektasi ekonomi sebesar 2,3%, dan mencapai target RBA sebesar 2% sampai 3%.
Akhir, dalam pengumuman kebijakan moneter di bulan Februari RBA membuka peluang kenaikan suku bunga di tahun ini. Dolar Australia yang sebelunnya nyaris ke bawah Rp 10.000/AU$ perlahan mulai naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia Tak Mampu Tembus Rp 10.700/AU$, Ada Apa?
