Racikan Aplikasi Kredit Jerry Ng Moncer, Laba BFIN Melesat

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Kamis, 17/02/2022 08:40 WIB
Foto: BFI Finance (Dok. BFI Finance)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten multifinance PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melaporkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2021. Laba bersih BFIN melesat 61,3% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,13 triliun.

Menurut laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut tercatat lebih tinggi dari perolehan laba bersih 2020 sebesar Rp 701,59 miliar.

Hal tersebut turut ditopang oleh nilai pembiayaan baru (booking) sebesar Rp 13,7 triliun atau mengalami kenaikan 79,8% yoy dan 30,2% quarter-on-quarter (qoq).


Berdasarkan penjelasan melalui rilis media, kenaikan booking ini yang cukup besar sepanjang kuartal IV 2021 terjadi seiring dengan pulihnya kondisi pandemi serta peningkatan aktivitas bisnis secara umum.

Adapun, Return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) masing-masing berada di level 9,6% dan 16,2%.

"Rasio keuangan ini bergerak positif dan didukung dengan pencadangan yang hati-hati, meskipun kualitas aset terus membaik," ujar Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance dalam rilis pers, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (17/2/2022).

Sementara, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) dari total piutang yang dikelola turun 47 bps yoy dari 1,72% menjadi 1,25%, dibandingkan rata-rata industri multifinance sebesar 3,53% per 31 Desember 2021.

"NPF coverage mencapai 4,6 kali dari rasio NPF bruto sebesar 1,25%, sementara itu NPF neto kami sangat rendah, hanya di angka 0,23%," imbuh Sudjono.

Hal ini juga sejalan dengan nilai restrukturisasi piutang yang kurvanya terus menurun.

Per 31 Desember 2021, outstanding piutang yang direstrukturisasi tercatat turun hingga sebesar 71,7% dari angka tertinggi di kuartal III 2020, di mana 83,0% di antaranya telah kembali ke angsuran normal. Piutang restrukturisasi yang tersisa ini ditargetkan dapat diselesaikan seluruhnya di tahun mendatang.

Lebih lanjut, sampai penghujung tahun lalu, BFI Finance telah membukukan aset senilai Rp15,6 triliun dengan piutang pembiayaan dikelola Rp14,6 triliun, atau meningkat sebesar 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hingga 31 Desember 2021, total aset BFIN mencapai Rp 15,63 triliun, dengan total liabilitas Rp 8,20 triliun dan total ekuitas Rp 7,43 triliun.

Kinerja PinjamModal dan Proses Tender Offer

Anak perusahaan BFIN, yaitu PT Finansial Integrasi Teknologi (FIT) melalui platform PinjamModal.id berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 524 miliar sepanjang 2021, atau meningkat 76 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini, jelas manajemen BFIN, tidak terlepas dari kemampuan business development serta sistem aplikasi yang dikembangkan selama ini.

Selain itu, di awal tahun 2022, pemegang saham utama BFI Finance, Trinugraha Capital, telah mengajukan Tender Offer Sukarela untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di BFI Finance dengan terus menjaga status Perusahaan sebagai perusahaan terbuka; serta hadirnya Bravo Investments Ltd. yang dikendalikan oleh bankir Jerry Ng sebagai calon pemegang saham pengendali tidak langsung.

Sebagai informasi, Trinugraha Capital & Co SCA bakal melakukan tender sukarela atas 9,13 miliar saham atau setara 57,19% modal ditempatkan dan disetor penuh BFIN. Harga pelaksanaan aksi korporasi ini ditetapkan Rp 1.200/saham.

Artinya, kendaraan investasi milik Garibaldi 'Boy' Thohir itu perlu mengeluarkan duit sekitar Rp 10,96 triliun untuk melancarkan tender sukarela.

Asal tahu saja, per 31 Januari 2022, Trinugraha Capital menguasai 42,81% saham BFIN, sementara masyarakat menggenggam 50,91%.


(adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Q1-2025 Positif, Dirut BTN Optimistis Bisnis Lanjut Nge-Gas!