Sri Mulyani Apresiasi Kinerja BRI Garap Potensi Ultra Mikro

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi kinerja BRI dalam mengangkat potensi sektor Ultra Mikro Indonesia. Terlebih, kontribusi BRI dalam mengucurkan modal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Pada BRI Microfinance Outlook 2022 yang merupakan rangkaian event BRI dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022 Kamis (10/2/2022) lalu, Sri Mulyani juga menyebut pemberdayaan sektor ultra mikro sejalan dengan upaya Indonesia mewujudkan salah satu agenda prioritas G20, yakni inklusi keuangan.
Di samping itu, kata dia, BRI dipercaya memimpin Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Konsolidasi ini dipercaya bisa semakin meningkatkan sektor mikro dan ultra mikro lebih cepat untuk naik kelas.
"BRI, Pegadaian, dan PNM, nanti kita lihat apakah integrasinya bisa dibuat makin baik sehingga tadi bisa me-reach 45 juta yang unbankable itu. Ini yang menjadi sesuatu yang harus kita lihat bersama sehingga target kita dari sisi jumlah yang unbankable menjadi bankable menjadi lebih tinggi. Karena dengan holding tersebut biaya menjadi lebih terjangkau," kata Sri Mulyani dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022).
Diketahui sejak terbentuk pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro ini menargetkan bisa menjangkau 30 juta pelaku ultra mikro yang belum tersentuh layanan keuangan formal. Di tahap selanjutnya, Holding ini diberi target untuk melayani seluruh pelaku ultra mikro yang mencapai 45 juta.
Holding Ultra Mikro sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan, di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan inklusi keuangan bisa menyentuh 90% pada 2024.
Sri Mulyani juga menilai sinergi tersebut dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi kinerja perseroan. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap BRI Group dapat menambah jumlah nasabah dan profit before tax, hingga penurunan biaya.
Dengan fundamental yang kokoh, ia percaya BRI Group dapat tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi bagi pemberdayaan UMKM. Hal ini juga didorong oleh membaiknya kondisi makroekonomi sehingga menimbulkan potensi pertumbuhan permintaan kredit.
"LDR (Loan to Deposit Ratio)-nya masih di bawah 90% ya. Ini artinya punya ruangan yang sangat banyak, tinggal demand side-nya. Kalau ekonominya sudah mulai membaik, pasti banyak UMKM yang sekarang butuh pendanaan. Jadi Pak Narso (Direktur Utama BRI Sunarso) pasti bisa mencapai dua kali lipat," kata dia.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, bahwa kesiapan menjadi kunci di balik optimisme BRI dalam mencapai target tersebut. Ia menyebut, aspek permodalan BRI semakin kokoh berkat pelaksanaan rights issue senilai Rp 95,9 triliun, di mana BRI mendapat dana segar dari investor publik sebesar Rp 41 triliun. Dana itu, kata Sunarso, bakal menjadi amunisi tambahan untuk menggenjot ekspansi kredit sektor Ultra Mikro dan UMKM.
"Lumayan challenging. Tahun 2024 harus menyentuh 45 juta pelaku ultra mikro dan tahun ini ditargetkan menambah nasabah baru 5 juta. Sekarang eksistingnya adalah BRI sudah melayani 8,1 juta ultra mikro, Pegadaian 5,9 juta, dan PNM 11,2 juta. Mudah-mudahan dapat terus kita tambah bersama-sama dan infrastrukturnya kita siapkan," ujar Sunarso.
Selain itu, kesiapan modal tersebut juga ditunjang oleh infrastruktur dan integrasi data yang memadai untuk menjaring lebih banyak nasabah. Adapun infrastruktur yang disiapkan untuk sinergi ketiga entitas tersebut adalah konsolidasi kantor layanan supaya lebih efisien melalui Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM). Ada pula tools digital UMi Corner berupa aplikasi di perangkat gawai.
Tahun ini, lanjut Sunarso, pihaknya menargetkan memiliki 1.000 unit Senyum. Ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas. BRI Group pun mengoptimalkan fungsi dari Agen BRILink yang saat ini telah mencapai lebih dari 500 ribu agen dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Ini (infrastruktur dan integrasi data) akan menjadi base dan mudah-mudahan niat kami supaya nanti pemerintah punya program, punya inisiatif dengan berbagai stimulus maka sudah memiliki data yang terintegrasi dan itu adanya di Holding Ultra Mikro ini," pungkas Sunarso.
[Gambas:Video CNBC]
Simak 6 Ajian BRI Perluas Layanan ke Segmen Ultra Mikro
(bul/bul)