Jumlah IPO Dipangkas, Ekspansi Adhi Comuter (ADCP) Dipapras

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 February 2022 17:15
IPO Adhi Commuter
Foto: Dok Adhi Commuter

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengembang properti BUMN, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) memangkas harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) menjadi di level Rp 130 per saham, atau batas bawah dari kisaran Rp 130 - Rp 200 per lembar yang ditetapkan sebelumnya.

Mengacu prospektus yang dipublikasikan perusahaan, jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO ini juga dipangkas menjadi sebanyak 2.222.222.200 saham dari yang sebelumnya ditawarkan sebanyak 8.011.204.500 saham.

Dengan demikian, jumlah saham yang ditawarkan ke publik sekarang menjadi hanya 10%, dari rencana awal 28,6%.
Dengan harga tersebut, ADCP bakal memperoleh dana 'hanya' sebesar Rp 288,89 miliar dari IPO, jauh dari target awal yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1,6 triliun.

Rencananya, dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan 26% untuk pengembangan proyek eksisting yang berada di kawasan Bogor yaitu proyek Adhi City Sentul. Penggunaan dana untuk proyek Adhi City Sentul akan digunakan untuk kebutuhan konstruksi serta pengembangan kawasan.

Lalu, sekitar 25% dana IPO akan digunakan untuk akuisisi atau pengembangan lahan Baru di kawasan Bekasi yaitu Akuisisi lahan baru yang berupa tanah seluas 3,6 Ha milik PT Prakarsa Triotama Jaya yang berlokasi di Cikunir, Bekasi, dimana tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek mixed use development.

Sedangkan, sekitar 49% dari hasil Penawaran Umum akan digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi perseroan.

Alokasi tersebut berubah akibat jumlah dan saham IPO yang mengalami penurunan atawa downsize. Sebelumnya, ADCP memiliki rencana untuk mengalokasikan 49% dana hasil IPO untuk proyek recurring dan existing. Kemudian, sebesar 35% digunakan untuk pengembangan atawa akuisisi lagan baru.

Dengan kata lain, ekspansi ADCP melalui IPO tertahan sejalan dengan penurunan alokasi dana hasil aksi korporasi tersebut. Meski begitu, ADCP memperbesar porsi untuk pelunasan obligasi dari semula 20% menjadi 49%.

Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan, pertimbangan pemangkasan jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO ini sejalan dengan strategi yang dilakukan perseroan untuk memaksimalkan potensi bisnis. Selain itu, perusahaan masih memiliki banyak ruang untuk terus bertumbuh karena mayoritas properti ADCP masih dalam tahap pengembangan.

"Kami memutuskan melakukan penyesuaian saham yang dilepas, mengingat bisnis ADCP ke depannya akan semakin berkembang seiring beroperasinya LRT Jabodebek yang akan mendongkrak harga saham ADCP," kata Rizkan, dalam keterangan resmi, Rabu (16/2/2022).

Namun demikian, nantinya skema pendanaan bisa dilakukan melalui aksi korporasi lainnya setelah perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana saham.

"Kami akan menjajaki skema pendanaan lainnya melalui aksi korporasi berikutnya seiring perkembangan bisnis ke depan," imbuhnya.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Program atau "MESOP") sebanyak-banyaknya 444.444.400 saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 2,00% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian.

Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang bergerak di bidang perhotelan dan real estate ini telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sedangkan, PT Indosurya Bersinar Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) bertindak sebagai penjamin emisi efek.

Berikut ini jadwal lengkap IPO Adhi Commuter Properti:

- Tanggal efektif: 15 Februari 2022
- Masa penawaran umum: 16 Februari - 21 Februari 2022
- Tanggal penjatahan: 21 Februari 2022
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 22 Februari 2022
- Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 23 Februari 2022


(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adhi Karya 'Ketiban' Kontrak Baru Rp 11 T, Saham Naik Tipis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular