Ramai Negara Buang Dolar AS, Sri Mulyani: Biar Tak Guncang!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 16/02/2022 11:17 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Youtube/Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) penting dalam mendorong pemulihan ekonomi. Apalagi dalam kondisi saat ini, ketika banyak ketidakpastian dari global.

"LCS antar negara relevan dalam agenda G20 di jalur keuangan yang merupakan exit strategy untuk mendukung pemulihan, diharapkan stabilitas makro akan semakin kuat dan berkelanjutan, tidak hanya masing-masing negara tetapi secara global," ungkapnya dalam webminar yang menjadi rangkaian pertemuan G20, Rabu (16/2/2022)


LCS adalah kerja sama Indonesia dengan sejumlah bank sentral negara lain, yang bertujuan untuk menggunakan mata uang lokal setiap kali berlangsung transaksi perdagangan bilateral dan investasi.

Lewat LCS, masing-masing negara tidak perlu lagi bergantung dengan dolar AS. Jadi ketika dunia usaha ingin melakukan aktivitas ekspor impor, maka tidak perlu lagi menukarkan uang ke dolar AS. Sehingga kebutuhan dolar AS di pasar akan berkurang.

"Tujuan LCS untuk mengurangi hubungan dalam satu mata uang tunggal terutama dolar AS. Hal ini diharapkan semakin stabilnya hubungan perdagangan dan investasi antar negara termasuk Indonesia dengan negara ASEAN," jelasnya.

"Biaya transaksi yang lebih rendah karena tidak perlu atau dalam hal ini pedagang tidak perlu mengubah mata uang menjadi dolar AS," terang Sri Mulyani.

Kesepakatan LCS antara Indonesia dengan Jepang, Thailand dan Malaysia sudah berjalan lebih dulu. Pengusaha cukup banyak yang memanfaatkan hal tersebut. Terbaru adalah dengan China.

"Ini juga dapat menciptakan jaring pengaman keuangan untuk transaksi keuangan antar negara dan mengurangi risiko kerentanan akibat goncangan ekonomi global yang menyebabkan ketidakstabilan keuangan," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor