
Dicaplok Kookmin, Valbury Ganti Nama KB Valbury Sekuritas

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca diakuisisi oleh perusahaan Korea KB Securities, PT Valbury Sekuritas Indonesia berganti nama menjadi PT KB Valbury Sekuritas.
Hal itu diungkapkan manajemen PT KB Valbury Sekuritas dalam pengumuman di media massa, Rabu (16/2/2022).
"Bersama ini diberitahukan kepada seluruh nasabah, mitra usaha, relasi dan stakeholder lainnya, bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No AHU-0011133.AH.01.02 Tahun 2022 tertanggal 14 Februari 2022, PT Valbury Sekuritas Indonesia berubah nama menjadi PT KB Valbury Sekuritas," tulis pengumuman tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka segala hal yang berkaitan dengan kegiatan perseroan, termasuk namun tidak terbatas dalam kegiatan pelayanan, hubungan hukum internal dan eksternal, korespondensi, maupun pembayaran/invoice dan lainnya, seluruhnya akan dilakukan oleh dan atas nama perusahaan yang baru, yaitu PT KB Valbury Sekuritas.
Sebelumnya pada 11 Januari 2022, KB Securities Co., Ltd. (KB Securities) sebagai perusahaan sekuritas yang didirikan berdasarkan hukum negara Korea mengambil alih perusahaan sekuritas yakni PT Valbury Sekuritas Indonesia (CP). Adapun jumlah saham yang diambil alih mencapai 65%.
Berdasarkan pengumuman tersebut, PT Valbury Sekuritas Indonesia merupakan perusahaan induk PT Valbury Capital Management. Sehingga secara tidak langsung, pengambilalihan ini akan menyebabkan perubahan pengendalian dalam Valbury Capital Management.
Sebagai informasi, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 99,96% saham Valbury Sekuritas sebelumnya dimiliki oleh PT Gading Danalestari dan Marlyne Haryono sebesar 0,04%.
Masuknya KB Securities ke pasar Indonesia lewat jalur anorganik (akuisisi) ini merupakan sebuah bentuk strategi ekspansi perusahaan.
Bisnis broker saham di Indonesia memang sedang berkembang pesat. Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan jumlah investor pasar modal Tanah Air terus mencatatkan tren pertumbuhan di masa pandemi Covid-19.
Tercatat, sampai dengan 21 Januari 2022, jumlah investor pasar modal sudah menembus 7,75 juta investor, bertambah lebih dari 260 ribu investor sejak akhir Desember 2021 lalu.
Dari keseluruhan jumlah tersebut, investor saham bertambah sebanyak 80 ribu investor baru menjadi 3,5 juta investor.
Berbeda dengan tren sebelum pandemi di mana asing masih menjadi penguasa di pasar modal domestik, adanya pandemi justru membuat investor terutama ritel domestik bangkit.
Momentum kebangkitan investor ritel inilah yang tak mau dilewatkan oleh perusahaan broker saham baik lokal maupun asing.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]