
Bursa Eropa Kebakaran Imbas Geopolitik Rusia Ukraina

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak melemah pada perdangan Senin (14/2/2022). Investor global masih mengamati perkembangan tensi di Ukraina dan proyeksi suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat (AS).
Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun sebanyak 2%, di mana saham emiten perjalanan dan hiburan melemah 4,3% yang memimpin penurunan dan mayoritas saham berada di zona negatif.
Indeks DAX Jerman terkoreksi 358,98 poin (-2,33%) ke 15.066.14 dan indeks CAC Prancis melemah 2,87%. Hal yang serupa terjadi, indeks FTSE Inggris yang turun 1,29% ke level 7.562,55.
Beberapa negara telah menyarankan kepada warganya untuk segera meninggalkan Ukraina karena potensi geopolitik yang semakin memanas, di mana Presiden AS Joe Biden dan Penasehat Keamanan AS Jake Sullivan memperingatkan bahwa Rusia sudah menempatkan tentara di perbatasan Ukraina sejak 10 hari yang lalu.
Pemerintah negara-negara barat telah mengancam untuk memberikan sanksi jika Rusia tetap melakukan invasi ke Ukraina, walaupun negara-negara barat tetap menggunakan solusi diplomatik. Rusia membantah akan melakukan invasi ke Ukraina dan menyebut AS terlalu 'histeris'.
Pekan lalu, pasar global dikacaukan dengan melonjaknya angka inflasi AS, di mana Presiden Fed St. Louis James Bullard mengharapkan adanya kenaikan penuh persentase poin pada suku bunga acuan sebelum Juli.
Namun, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) seharusnya mengukur pengetatan kebijakan moneternya daripada melakukan aksi agresif yang bisa membuat efek destabilisasi pada pertumbuhan ekonomi.
Musim rilis laporan keuangan akan dihiasi oleh saham emiten individual dari Capgemini (perusahaan konsultasi teknologi dan daya di Perancis), Michelin, dan BHP (perusahaan tambang di Inggris) yang dijadwalkan akan merilis sebelum perdagangan dibuka hari ini.
Sementara itu, bursa saham di Asia melemah, di mana indeks Nikkei Jepang memimpin penurunan sebab investor masih mengamati tensi antara Rusia dan Ukraina dan juga situasi buruk Covid-19 di Hong Kong. Diprediksikan kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS akan bergerak stagnan di sesi pra-perdagangan hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dibayangi Faktor Poitik, Bursa Eropa Tetap Reli di Sesi Awal