Ikuti Koreksi Berjamaah di Asia, IHSG Anjlok 1% di Penutupan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 February 2022 15:16
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkapar di perdagangan Senin (14/2/2022), mengikuti koreksi berjamaah di bursa Asia akibat meningkatnya ketegangan di Ukraina.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG anjlok 1,19% atau 81,12 poin pada pukul 16:00 WIB. Mayoritas bursa utama di Asia Pasifik melemah, kecuali bursa Australia dan Malaysia yang masih menguat, masing-masing sebesar 0,37% dan 0,26%.

Nilai perdagangan mencapai Rp 12 triliun dengan melibatkan 22 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,45 juta kali. Mayoritas saham melemah yakni sebanyak 403 unit, sementara 158 lain menguat, dan 123 sisanya flat.

Investor asing terpantau masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 173,34 miliar. Saham yang diburu terutama adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 176,9 miliar dan Rp 116,4 miliar.

Meski demikian, keduanya cenderung tertekan, dengan koreksi BBRI sebesar 0,9% ke Rp 4.410 per unit, sementara BBNI flat di level Rp 7.700/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 83,9 miliar dan Rp 52,8 miliar.

Keduanya tertekan, masing-masing sebesar 1,6% menjadi Rp 7.700/saham dan 5,35% ke Rp 14.150. Dari sisi nilai transaksi, saham ARTO memimpin dengan total nilai perdagangan sebesar Rp 677,3 miliar diikuti BBRI senilai Rp 463,9 miliar.

Kekhawatiran mengenai pergolakan di Ukraina meningkat setelah media AS mengklaim bahwa Rusia akan menganeksasi negara tetangganya tersebut pada Rabu pekan ini, dengan meningkatkan tentara di perbatasan dari 100.000 menjadi 130.000 orang.

Mengutip Reuters, invasi Rusia ke Ukraina tersebut dinilai bisa memicu konflik atau perang dalam skala yang lebih besar dengan menyebabkan setidaknya 50.000 korban jiwa. Pelaku pasar mencemaskan efek instabilitas tersebut terhadap pemulihan ekonomi dan bursa global.

Efek perang pada umumnya terlihat dari kenaikan harga energi utama dunia, karena pasokan yang terganggu. Oleh karenanya, saham sektor migas meningkat hari ini, seperti misalnya PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang menguat 2,48% menjadi RP 165/saham dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang melompat 6,14% ke Rp 605/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular