
Waskita (WSKT) Jual Lima Ruas Tol, Incar Rp 12 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana melakukan divestasi 4 sampai dengan 5 ruas tol yang dikelola oleh perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, divestasi tersebut sejalan dengan upaya penyehatan keuangan Waskita dan melanjutkan tren divestasi pada tahun sebelumnya.
Tercatat, pada tahun 2021, Waskita melepas sebanyak 4 ruas tol antara lain, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (JMKT), Semarang-Batang (JSB), Cinere-Serpong (CSJ), dan tol Cibitung-Cilincing (CTP).
"Di 2022 kami merencanakan 4 sampai 5 ruas juga yang akan divestasi untuk ruas-ruas yang memang operasi penuh," kata Destiawan, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (14/2/2022).
Hanya saja, Destiawan tidak menyebut secara rinci ruas-ruas mana saja yang akan dilepas pada tahun ini. Namun, menurut perhitungan Waskita, divestasi 4 hingga 5 ruas tol pada tahun ini diperkirakan akan memberikan andil terhadap pendapatan senilai Rp 12 triliun.
Selain divestasi tol, penyehatan keuangan Waskita juga dilakukan dengan rencana penerbitan instrumen surat utang. Destiawan menyebut, perusahaan sedang merancang penerbitan obligasi dan sukuk pada tahun ini.
"Kami dalam proses menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai Rp 3,8 triliun," kata Destiawan.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Taufik Hendra Kusuma menyampaikan, saat ini neraca keuangan Waskita mulai menunjukkan perbaikan seiring dengan program 8 penyehatan keuangan perusahaan.
Saat ini, perseroan tercatat mempunyai liabilitas jangka pendek Rp 26,76 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 61,88 triliun.
"Ekuitas Waskita membaik menjadi Rp 20,13 triliun. Ini cukup melegakan neraca dari Waskita," kata Taufik.
Sehingga, total aset perseroan menjadi Rp 108,80 triliun. Indikator current ratio membaik meski ada peningkatan dari sisi rasio pinjaman terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) sebesar 3,42%.
Selain itu, kas dari aktivitas operasi memang tercatat masih negatif. Namun, jika proses divestasi tetap berjalan on track, maka kas tersebut akan mulai menjadi positif.
(sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WSKT Kuasai 20% Saham Tol Terpanjang RI dan Incar Proyek Ini
