Bursa Eropa Kompak Merah Mengekor Bursa Wall Street

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Jumat, 11/02/2022 15:33 WIB
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa dibuka melemah pada perdagangan Jumat (11/2/2022), setelah lonjakan data inflasi Amerika Serikat (AS) dan prediksi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Red) akan bertindak hawkish menaikkan suku bunga.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun sebanyak 0,8%, di mana saham emiten perjalanan dan hiburan melemah 1,5% yang memimpin penurunan. Mayoritas sektor dan sahamnya berada di zona koreksi.

Indeks DAX Jerman terdepresiasi 109,93 poin (-0,71%) ke 15.380,51 dan indeks CAC Prancis melemah 0,65%. Hal yang serupa terjadi, indeks FTSE Inggris yang turun 0,64% ke level 7.623,2.


Kemarin, data inflasi AS melonjak hingga 7,5% di Januari secara tahunan, jauh di atas ekspektasi dan menjadi yang tertinggi sejak 1982.

Resiko sentimen ditandai ketika Presiden Fed St.Louis James Bullard secara "dramatis" menjadi lebih hawkish setelah data inflasi dirilis kemarin. Dia mengharapkan kenaikan dengan persentase poin penuh untuk suku bunga pada kuartal pertama tahun ini.

Bursa saham Asia cenderung melemah, tapi indeks Nikkei Jepang dan Topix tutup karena libur. Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menunjukkan penurunan tajam di sesi pra-perdagangan yang mengindikasikan adanya aksi jual oleh investor setelah data inflasi AS dirilis.

Musim rilis laporan di wilayah Eropa akan dihiasi oleh Lanxess (perusahaan kimia di Jerman) dan British American Tobacco sebelum perdagangan dibuka.

Selain itu, ekonomi Inggris tumbuh 7,5% di 2021 yang berhasil pulih dari penurunan pada tahun sebelumnya hingga 9,4% dipicu oleh kebijakan pandemi yang ketat. Grafik resmi akan dirilis hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan