Masih Awal Tahun, Emiten RI Ramai-Ramai Buyback Saham
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, banyak perusahaan publik yang memilih untuk membeli kembali saham perseroan (buyback saham).
Kondisi ini masih terus terjadi hingga awal tahun ini, di mana setidaknya terdapat 11 emiten masih dalam periode buyback saham.
Adapun dari 11 emiten tersebut, tujuh di antaranya telah melaksanakan buyback dengan total pelaksanaan Rp 2,3 triliun, seperti diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Kamis (10/2).
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia setidaknya terdapat 13 emiten yang sedang dan berencana melakukan buyback saham tahun ini. Berikut adalah daftar lengkapnya.
- Provident Agro (PALM) sebesar Rp 78,4 miliar
- Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) sebesar Rp 500 miliar
- Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) sebesar Rp 82 miliar
- Kalbe Farma (KLBF) sebesar Rp 1 triliun
- Matahari Department Store (LPPF) sebesar Rp 500 miliar
- Kino Indonesia (KINO) sebesar Rp 100 miliar
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 3 triliun
- Royal Prima Tbk (PRIM) sebesar Rp 10 miliar
- Nippon Indosari Corpindo (ROTI) sebesar Rp 374 miliar
- Medikaloka Hermina (HEAL) sebesar Rp 100 miliar
- Jaya Real Property (JRPT) sebesar Rp 100 miliar
- Adaro Energy (ADRO) sebesar Rp 4 triliun
- Indocement Tunggal Perkasa (INTP) Rp 3 triliun
Pembelian kembali (buyback) terjadi ketika perusahaan penerbit membayar kepada pemegang saham nilai pasar per saham dan menyerap kembali bagian kepemilikannya yang sebelumnya didistribusikan di antara investor publik dan swasta.
Kepemilikan tersebut selanjutnya disimpan dalam bentuk saham treasuri. Selanjutnya perusahaan dapat menyimpan saham ini, membagikan kepada eksekutif sebagai bagian dari bonus atau menjual kembali jika diperlukan.
Saham treasuri dapat ditawarkan kembali ke publik baik di pasar reguler maupun melalui pemberian program management and employee stock option plan (MESOP).
(fsd/vap)