Sobat Cuan, Kode Keras Nih Market Cap BBRI Bisa Rp 1.000 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 February 2022 08:31
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjodmojo (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja apik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) selama masa pandemi rupanya membuat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis bank terbesar Indonesia, secara aset, mencapai kapitalisasi pasar (market capitalization) Rp 1.000 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Webinar BRI Microfinance Outlook 2022 yang bertajuk "Boosting Economic Growth Through Ultra Micro Empowerment", Kamis (10/2/2022) mengatakan saat ini bank pelat merah yang berfokus kepada segmen ultra mikro ini masih memiliki market cap di kisaran Rp 670 triliun. Namun diyakini seiring berjalannya waktu, nilai ekonomis perusahaan ini akan terus meningkat.

"Kita meyakini juga secara nilai ekonomis, BRI jadi bank yang sangat unik. Saat ini market cap BRI mencapai Rp 670 triliun dan kita punya target beberapa tahun ke depan bisa mendekati Rp 1.000 triliun," kata Kartika.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan menarik perhatian investor global melalui penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan alias environmental, social and corporate governance (ESG) yang saat ini tengah menarik minat investor.

Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan bahwa ESG akan menjadi faktor kunci dalam proses penjualan dan operasional BRI. Selain itu juga akan dilakukan kajian menyeluruh dari berbagai aspek korporasi di BRI agar aspek tersebut bisa diakses secara menyeluruh, baik dari sisi kredit dan operasional maupun sosial.

"Ini diharapkan bisa memberikan nuansa baru bagi investor global yang saat ini tertarik dengan ESG ini bahwa BRI juga bisa menjadi leading global bank yang terbaik dari sisi implementasi ESG, khususnya dalam social empowerment," tandasnya.

Optimisme Tiko, panggilan Kartika, bukan tanpa dasar. Tengok saja selama 2021, BRI berhasil mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 32,21 triliun per Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun, atau meningkat 75,53%.

Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi sebesar Rp 143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp 135,76 triliun.

Baca:BRI Perkuat Digitalisasi Demi Wujudkan Visi di 2025
Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp 29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp 114,09 triliun, naik sebesar 21,91% dari sebelumnya Rp 93,58 triliun.

Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 994,41 triliun, naik 5,36% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 943,79 triliun.

Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya total aset perseroan menjadi Rp 1.678 triliun per akhir Desember 2021 dari tahun sebelumya Rp 1.610 triliun.

Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan tercatat mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2021 di level 2,98% menjadi 3,08%. Sedangkan, NPL net sedikit mengalami perbaikan dari 0,80% menjadi 0,70%.

Sementara itu, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBRI tercatat tumbuh 6,89% pada Desember 2021 dari tahun sebelumnya 6% dengan rasio simpanan terhadap pinjaman atau loan to deposit ratio/LDR) di level 83,67% pada Desember 2021, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya di level 83,66%.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular