BRI Microfinance Outlook 2022

Pemerintah Targetkan Kredit UMKM Rp 1.800T, Bisa Tercapai?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 February 2022 13:40
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menekankan bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan penyaluran kredit untuk sektor UMKM bisa mencapai 30% dari total outstanding kredit nasional pada 2024 mendatang.

Demikian dipaparkan Airlangga dalam acara Webinar BRI Microfinance Outlook 2022 yang bertajuk "Boosting Economic Growth Through Ultra Micro Empowerment" yang berlangsung secara hibrida, Kamis (10/2/2022).

Dia menjelaskan UMKM yang dimaksud adalah kelompok penerima kredit dengan nilai penyaluran di bawah Rp 10 miliar.

"Pemerintah menargetkan sebetulnya 30% daripada utang untuk sektor UMKM atau di bawah Rp 10 miliar dan sektor ini target Bapak Presiden ada 30% di 2024. Kalau target 30% di 2024, maka tentunya angkanya diperkirakan Rp 1800 triliun. Sekarang rata-rata Rp 1.200 triliun," kata dia.

Saat ini pemerintah sudah mendorong penyaluran pembiayaan ke sektor tersebut senilai Rp 373 triliun melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sedangkan selisihnya harus dipenuhi oleh perbankan, salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memfokuskan penyaluran kreditnya di UMKM dan ultra mikro.

Dia mengakui, target tersebut terbilang 'ngeri' untuk dijalankan oleh perbankan karena tidak semua bank mengkonsentrasikan pembiayaannya di sektor ini.

"Sehingga dari segi pemerintah yang pentig adalah agregatnya, karena kita tidak melihat bahwa semua one size fit for all tetapi yang menjadi target adalah total agregatnya. Sehingga nanti silahkan Kementerian BUMN mengatur kredit yang dimiliki BRI yang menguasai 80% itu bisa di-share dengan BUMN lain dan juga mungkin dengan sektor lain di Himbara dan Perbanas," terangnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki saat ini ruang penyaluran kredit masih sangat terbuka. Sebab, masih terdapat 30 juta pelaku usaha mikro yang belum mengakses layanan pembiayaan formal dari total 57 juta pelaku Umi di seluruh Indonesia.

Perinciannya, sebanyak 15 juta telah terlayani melalui keuangan formal seperti perbankan, gadai, group lending, BPR dan fintech. Kemudian sebanyak 5 juta melalui rentenir dan 7 juta melalui kerabat.

Eks Kepala Staf Kepresidenan ini menambahkan, saat ini produk pembiayaan di sektor UMKM sudah banyak, namun masih belum fokus, tidak terintegrasi dan menyasar objek yang sama.


(mon)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Hapus Kredit Macet UMKM, Kualitas Portofolio BNI Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular