Gas pol! Asing Masuk, Saham BBRI Melesat 5 Hari Beruntun

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 09/02/2022 15:29 WIB
Foto: Gedung BRI (Foto: ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI kembali ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/2/2022). Dengan ini, saham BBRI telah menguat selama 5 hari berturut-turut.

Para investor, tidak ketinggalan pula asing, terus mengoleksi saham BBRI dalam 5 hari perdagangan terakhir usai perusahaan melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2021 yang terbilang moncer, Kamis pekan lalu (3/2).

Katalis positif lainnya adalah terkait rencana pembelian kembali (buyback) saham BBRI dengan nilai nominal diperkirakan mencapai Rp 3 triliun mulai awal Maret mendatang.


Selain itu, pertumbuhan laba yang positif yang pada gilirannya berpotensi mengerek rasio dividen menjadi pendorong diburunya saham BBRI.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBRI ditutup naik 0,23% ke posisi Rp 4.450/unit, melanjutkan penguatan sejak 4 hari sebelumnya. Nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp 663,3 miliar, terbesar kedua di bursa pada hari ini.

Tidak hanya itu, investor asing juga melakukan beli bersih senilai Rp 253,3 miliar, yang juga menjadi yang tertinggi nomor dua pada hari ini.

Alhasil, dalam sepekan, saham BBRI melesat 9,34%, sedangkan sejak awal tahun (ytd), saham ini sudah melompat 8,27%.

Adapun, kapitalisasi pasar saham BBRI mencapai Rp 674,44 triliun hingga hari ini.

Sebelumnya, BRI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 31,06 triliun secara konsolidasian.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut meningkat 66,53% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 18,65 triliun.

Sementara, secara individual (bank only), BRI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 32,21 triliun per Desember 2021, dari tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun, atau meningkat 75,53%.

Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi sebesar Rp 143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp 135,76 triliun.

Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp 29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp 114,09 triliun, naik sebesar 21,91% dari sebelumnya Rp 93,58 triliun.

Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 994,41 triliun, naik 5,36% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 943,79 triliun.

Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya total aset perseroan menjadi Rp 1.678 triliun per akhir Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 1.610 triliun.

Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan tercatat mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2021 di level 2,98% menjadi 3,08%. Sedangkan, NPL net sedikit mengalami perbaikan dari 0,80% menjadi 0,70%.

Sementara itu, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBRI tercatat tumbuh 6,89% pada Desember 2021 dari tahun sebelumnya 6% dengan rasio simpanan terhadap pinjaman atau loan to deposit ratio (LDR) di level 83,67% pada Desember 2021, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya di level 83,66%.

Rencana Buyback Saham

BBRI juga sedang dalam proses pelaksanaan buyback saham perseroan senilai Rp 3 triliun.

Aksi buyback dilakukan melalui BEI, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2022 (RUPST).

Dengan ini, perkiraan periode buyback BBRI akan dilaksanakan di rentang 1 Maret 2022 sampai 31 Agustus 2023.

Sebelumnya, BBRI telah menetapkan tanggal RUPST pada 1 Maret 2022 mendatang. Adapun, tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak hadir dalam RUPS pada 4 Februari 2022.

Rencananya, saham hasil buyback ini akan digunakan untuk program kepemilikan saham pekerja dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris BBRI.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BRI Cetak Laba Rp13,80 Triliun di Q1-2025