Gokil! Keluarga Hartono Bisa Raup Rp 8,6 T Dari BCA
Putra, CNBC Indonesia
09 February 2022 06:35
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun 2021, bank kakap menorehkan kinerja keuangan yang impresif. Salah satunya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih BBCA mencapai Rp 31,42 triliun atau tumbuh 15,8% secara tahunan atawa year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai catatan ini merupakan laba bersih tertinggi yang pernah dibukukan BBCA sepanjang sejarah. Kinerja BBCA yang solid didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik 3,5% yoy dan penurunan beban pencadangan atau provisi hingga 19,6% yoy.
Dengan kinerja yang moncer tersebut pemegang saham tentunya akan sangat diuntungkan apalagi mengingat masa pembagian dividen sudah dekat.
Sebagai salah satu saham blue chip, BBCA konsisten mengalami pertumbuhan laba setiap tahunnya. Untuk diketahui, pada periode 2015-2020, laba bersih BBCA meningkat Rp 18,02 triliun menjadi Rp 27,13 triliun.
Artinya dalam kurun waktu tersebut, bottom line BBCA tumbuh 8,53% secara compounding (CAGR) per tahun.
Di saat yang sama, rasio laba yang dibagikan menjadi dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) BBCA juga terus meningkat dari hanya 21% pada 2015 menjadi 50% pada tahun 2020.
Dengan pertumbuhan laba dan kenaikan DPR tersebut, maka dividen yang diterima oleh pemegang saham BBCA secara compounding naik 29% per tahunnya.
Seperti yang sudah diketahui bersama, pemegang saham pengendali bank kakap yang satu ini adalah orang paling tajir di Indonesia yakni Hartono bersaudara pemilik Group Djarum.
Duo Hartono lewat PT Dwimuria Investama Andalan memegang 54,94% saham BBCA atau setara dengan 67,73 miliar saham perusahaan setelah stock split (1:5).
Setiap tahunnya duo crazy rich Indonesia ini mengantongi dividen dari BBCA senilai triliunan rupiah. Untuk tahun buku 2015 saja, BBCA membagikan dua kali dividen yakni dividen interim sebesar Rp 55/saham dan dividen final sebesar Rp 98.
Itu artinya pendapatan dividen yang diperoleh oleh Robert dan Michael Hartono mencapai Rp 2,07 triliun. Angka ini belum dikenakan pajak penghasilan (PPh).
Pendapatan Hartono bersaudara dari dividen BBCA tahun 2020 lebih fantastis lagi. Dengan DPR 50% maka cuan yang didapat oleh kakak beradik pemilik Group Djarum mencapai hampir Rp 7,5 triliun.
Jika diasumsikan DPR untuk kinerja 2021 BBCA sama dengan 2020 di kisaran 50%, maka total dividen tunai yang diberikan mencapai Rp 15,71 triliun dan Robert serta Michael Hartono berpotensi mengantongi cuan dari dividen sebelum pajak mencapai Rp 8,6 triliun.
Sebagai informasi, BBCA telah membagikan dividen interim senilai Rp 25/saham pada November 2021, tepat setelah aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dilakukan.
Secara nominal dividen interim 2021 lebih rendah dari dividen interim di 2020. Namun jangan salah tahun 2020 BBCA belum stock split. Jika tak ada stock split, maka nilai nominal dividen interim 2021 bakal setara dengan Rp 125/saham atau naik 27,5% dibanding tahun 2020.
Berdasarkan catatan historis, BBCA akan membagikan dividen tunai final di bulan April atau Mei. Jika total dividen yang sudah dibayarkan lewat pembagian interim di November 2021 sebesar Rp 3,08 triliun maka dengan asumsi DPR 50% sisa pembagian dividen interim di bulan April atau Mei nanti setara dengan Rp 12,63 triliun atau setara dengan Rp 102,45/saham.
Dengan asumsi tersebut, maka Hartono bersaudara akan mendapatkan haknya berupa dividen tunai senilai Rp 6,94 triliun dari sebelumnya lewat dividen interim yang diterima sebesar Rp 1,69 triliun. Sekali lagi, angka ini masih merupakan angka perkiraan kasar yang belum memperhitungkan pajak. Angka ini juga didapat hanya dari dividen BBCA belum lagi dari lini bisnis lain seperti rokok dan perusahaan Djarum Group lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular