
Merdeka Copper Gold Beri Pinjaman Rp 864 Miliar Untuk MTI

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memberikan fasilitas pinjaman sebesar US$ 60 juta atau setara Rp 864 miliar (asumsi kurs Rp14.400/US$) kepada perusahaan afiliasi, PT Merdeka Tsingshan Indonesia.
Berdasarkan keterbukaan informasi MDKA yang dirilis Senin (7/2/2022), PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) merupakan Perusahaan Terkendali Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung melalui PT Batutua Pelita Investama sebesar 80%.
Pada tanggal 4 Februari 2022, Perseroan dan MTI telah menandatangani suatu perjanjian fasilitas dukungan induk untuk menyediakan dana pembiayaan dari Perseroan kepada MTI dengan nilai total sampai dengan US$ 60 juta.
"Pinjaman ini akan digunakan MTI untuk modal kerja dan tujuan korporasi umum termasuk pengeluaran lebih dan pengeluaran operasional," ungkap manajemen MDKA.
Dana Pembiayaan berdasarkan Perjanjian dikenakan bunga sebesar LIBOR (atau tingkat lainnya yang ditetapkan secara internasional sebagai pengganti darinya) plus 5% per tahun.
Adapun Transaksi ini merupakan salah satu prasyarat bagi MTI untuk mendapatkan pinjaman berjangka belanja modal yang dijamin dari bank dalam dan/atau luar negeri ("Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior").
Jangka waktu dana pembiayaan dimulai sejak tanggal penandatanganan Perjanjian dan akan berakhir pada 5 tahun sejak penandatanganan Perjanjian dan tanggal yang jatuh pada 5 hari kerja setelah semua jumlah terutang berdasarkan Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior telah dibayar atau dilunasi secara penuh, manapun yang lebih lama.
Adapun transaksi yang dilakukan tersebut merupakan suatu Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020, di mana MTI merupakan Perusahaan Terkendali Perseroan dan terdapat kesamaan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MTI dengan susunan Direksi Perseroan.
Namun, Transaksi Afiliasi ini bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MDKA Turunkan Target Produksi Emas di 2022, Ini Alasannya
