Bursa Asia Ditutup Hijau! Shanghai Melesat, Tapi Nikkei Loyo

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 07/02/2022 17:25 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup cerah pada perdagangan Senin (7/2/2022), dengan pasar saham China daratan memimpin kenaikan karena sudah dibuka kembali setelah libur panjang memperingati Tahun Baru Imlek pada pekan lalu.

Indeks Shanghai Composite (China) melonjak 2,03% ke level 3.429,58, Hang Seng (Hong Kong) naik tipis 0,03% ke 24.579,55, Straits Times (Singapura) melesat 1,05% ke 3.366,48, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melompat 1,09% ke posisi 6.804,937.

Sedangkan untuk indeks Nikkei (Jepang) ditutup merosot 0,7% ke level 27.248,869 dan KOSPI (Korea Selatan) turun 0,19% ke posisi 2,745.06.


Indeks Shanghai memimpin penguatan bursa Asia pada hari ini, karena Shanghai sudah dibuka kembali setelah libur panjang memperingati Tahun Baru Imlek pada pekan lalu, sehingga investor mengakumulasi sentimen pada pekan lalu hingga hari ini.

Sementara itu, Indeks Rekayasa Konstruksi CSI dan sub-indeks infrastruktur menjadi penopang kenaikan Shanghai pada hari ini, di mana masing-masing melonjak 6,2% dan 4,6%, setelah perencana negara China mengatakan akan mempercepat pembangunan infrastruktur baru.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China juga mengatakan lebih banyak upaya akan dilakukan untuk memperluas permintaan domestik.

Namun, indeks Nikkei ditutup merosot karena kinerja pendapatan industri yang mengecewakan membuat investor di Jepang cenderung kurang bergairah memburu saham.

Saham manufaktur Olympus Corp menjadi pemberat utama indeks Nikkei pada hari ini, anjlok hingga 12,22%, terbebani oleh rilis pendapatan kuartalan yang lemah.

Selain itu, beberapa saham teknologi juga ditutup ambles, seperti saham pembuat komponen elektronik yakni Taiyo Yuden ambruk 9,69%, juga karena kinerja keuangan yang mengecewakan. Sedangkan saham pembuat chip Advantest dan Tokyo Electron masing-masing ambles 2,74% dan 1,37%.

Bursa Asia yang secara mayoritas cerah terjadi di tengah positifnya mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.

Hanya indeks Dow Jones yang ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu, yakni turun tipis 0,06%. Sedangkan dua indeks utama lainnya ditutup cerah. Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,52% dan Nasdaq Composite melonjak 1,58%.

Investor di AS merespons positif data tenaga kerja yang terbukti lebih baik dari ekspektasi dan dampaknya bagi kebijakan moneter ke depannya.

Data tenaga kerja AS per Januari menyebutkan ada tambahan slip gaji baru sebanyak 467.000, jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 150.000.

Di lain sisi, potensi eskalasi konflik Rusia dan Ukraina masih menjadi sentimen negatif di pasar global pada hari ini.

Konflik tersebut memicu bersatunya China dan Rusia untuk membendung hegemoni blok Barat di bawah AS. Dalam pertemuan antara Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, disepakati kemitraan "tanpa batas" antara dua negara kiri tersebut.

Beijing mendukung permintaan Rusia agar Ukraina tidak diterima di NATO, sementara Moskow menentang segala bentuk kemerdekaan bagi Taiwan. Sebelumnya, AS mengultimatum perusahaan China untuk tidak membantu Rusia menghindari sanksi terkait konflik di Ukraina.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"