Ini 'Pahlawan' Pendorong IHSG Pecahkan Rekor Tembus 6.800

Putra, CNBC Indonesia
07 February 2022 10:17
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat lebih dari 1% dan menyentuh level psikologis 6.800 pada perdagangan pagi ini, Senin (7/2/2022).

Saat IHSG menguat, tercatat ada 319 saham yang naik, 149 saham melemah dan 174 stagnan. Di antara saham-saham yang menguat ada beberapa saham yang turut mengerek kinerja indeks.

Beberapa saham tersebut antara lain :

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) (+1,43%)
  • PT MNC Studios International Tbk (MSIN) (+16,7%)
  • PT Bank Jago Tbk (ARTO) (+2,8%)
  • PT Bayan Resources Tbk (BYAN) (+4,2%)
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (+2,3%)

Kelima saham tersebut memiliki nilai kapitalisasi pasar yang cukup besar dan menguat cukup tinggi sehingga mampu mengerek kinerja indeks secara keseluruhan.

Bersamaan dengan penguatan IHSG, asing juga terpantau agresif dalam memborong saham-saham domestik.

Hal ini tercermin dari net buy asing di pasar reguler yang hampir mencapai Rp 400 miliar padahal perdagangan belum genap berjalan 1 jam.

Mengawali perdagangan pekan ini, pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang berpeluang menggerakkan pasar.

Pertama tentu perkembangan bursa New York. Akhir pekan lalu indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat 0,52% dan 1,58%.

Para investor juga merespons positif data tenaga kerja yang terbukti lebih baik dari ekspektasi dan dampaknya bagi kebijakan moneter ke depannya.

Data tenaga kerja AS per Januari menyebutkan ada tambahan slip gaji baru sebanyak 467.000, jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 150.000.

Dari dalam negeri, juga akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021. Pemerintah optimistis ekonomi dapat tumbuh 5,2% year-on-year (yoy).

Sementara itu Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,7% - 5,5% yoy dengan titik tengah di 5,1%.

Sedangkan konsensus pasar memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2021 dapat tumbuh 5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular