Prospek Menjanjikan, PPRE Kantongi Kontrak Baru Rp 333,5 M

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
03 February 2022 15:43
Ruas jalan tol.
Foto: Dok: Hutama Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 333,5miliar pada awal tahun, meningkat 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 153,5miliar. Penambahan kontrak baru tersebut didapatkan dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay dan structure work pada beberapa proyek gedung.

Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan hal ini merupakan awal yang menjanjikan bagi perusahaan terutama dari sisi kontrak baru yang berkesinambungan. PPRE mencatat penambahan kontrak baru secara berkesinambungan dari proyek jasa pertambangan nikel yang telah dikerjakan, serta kontrak baru dari pekerjaan structure work.

"Adapun target perolehan kontrak baru PP Presisi di 2022 tumbuh sekitar 10% dari pencapaian di tahun sebelumnya. Strategi dan kebijakan yang dilakukan perusahaan dengan berfokus pada jasa pertambangan, maupun infrastructure specialist secara terintegrasi, dari proyek strategis nasional yang didapat melalui PP Group maupun Non PP Group khususnya pada sektor jasa pertambangan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan pada 2022 dan meningkatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan," ujar Rully, Kamis (3/2/2022).

Menurutnya, dengan penambahan kontrak baru pada jasa penambangan nikel secara berkesinambungan, perseroan optimis akan memperoleh kontrak baru pada jasa pertambangan melebihi target yang telah ditentukan seperti pada tahun 2021.

"Apalagi, terjadi shifting perolehan kontrak baru dari civil work ke mining services dengan mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53% sedangkan civil work menjadi sebesar 41%," tambah Rully.

Kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam, membuka potensi pengembangan pertambangan dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan infrastruktur pertambangan dan smelter. Dengan kapabilitas yang dimiliki PPRE, Rully optimis dapat menggarap potensi pasar jasa pertambangan yang besar tersebut.

Menurutnya perusahaan bisa memberikan jasa pertambangan yang terintegrasi, antara jasa pertambangan dengan jasa pembangunan infrastruktur pertambangan sehingga akan memberikan value added bagi pemilik IUP. Rully menegaskan PPRE optimistis mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja perseroan serta sebagai recurring income yang turut menunjang cashflow.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontrak Baru PPRE Tembus Rp 5,6 Triliun di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular