Kontrak Baru PPRE Tembus Rp 5,6 Triliun di 2021

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
03 January 2022 17:15
Foto aerial proyek pembangunan Jalan Tol Cengkareng -  Kunciran di kawasan Pinang, Tangerang, Banten, Jumat (5/3/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran sepanjang 14,19 Km. Saat selesai nanti, maka akan menghubungkan kawasan Serpong dan sekitar ke Bandara Soekarno-Hatta. Ruas tol ini merupakan salah satu dari 6 ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR II) yang dibangun untuk melengkapi struktur jaringan jalan di kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Progres konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran saat ini telah mencapai 93,06 % dan ditargetkan selesai Maret 2021. Ruas tol ini dikelola oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) dengan nilai investasi sebesar Rp 1,96 triliun. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Pembangunan Akses Tol Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatat nilai kontrak baru sepanjang 2021 mencapai mencapai Rp 5,6 triliun, meningkat dua kali lipat dibandingkan 2020 senilai Rp 2,8 triliun. Perolehan kontrak baru ini juga tercatat melampaui target 2021 sebesar 153%.

Direktur Utama PPRE Rully Noviandar mengatakan catatan kontrak baru tersebut berasal dari upaya berkesinambungan, sehingga di akhir tahun perusahaan masih mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 280 miliar berupa mining development serta proyek civil work.

"Pencapaian kontrak baru PPREĀ pada 2021 yang meningkat 100% year on year, bahkan melampaui target, merupakan prestasi tersendiri yang patut dibanggakan karena perolehan kontrak baru tersebut bahkan hampir pulih, seperti pencapaian tahun 2019 sebelum pandemic Covid-19 melanda. Hal inilah yang memicu optimisme kami untuk meningkatkan perolehan kontrak baru pada tahun 2022," ujar Rully, dalam keterangan tertulis, Senin (3/1/2022).

Selain itu, kini mining servis juga mendominasi kontrak yang tercatat di PPRE dan dinilai menjadi sinyal positif.

"Hal lainnya yang dapat dibanggakan dari pencapaian kontrak baru 2021 adalah bahwa telah terjadi shifting dari civil work ke mining services, yang mana mining services telah mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53%, sedangkan civil work menjadi sebesar 41%," tambah dia.

Sementara itu, Direktur Peralatan dan SCM PPRE Wira Zukhrial mengatakan, berdasarkan komposisi kepemilikan proyek, perolehan dari proyek external (non PTPP Group) berkontribusi sebesar 87% dan proyek internal (PTPP Group) sebesar 13%.

"Dengan pencapaian tersebut, Perseroan optimis dapat meningkatkan perolehan kontrak baru, khususnya dari lini bisnis mining services sebagai sumber recurring income yang dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan Perseroan di masa mendatang, di samping tetap menjaga positioning sebagai main contractor melalui sinergi dengan PTPP selaku entitas induk, serta dengan LMA sebagai entitas anak," jelas dia.

Wira mengatakan perusahaan menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru di 2022 hingga 10%. Target ini akan didukung oleh mining services, khususnya nikel yang masih banyak menjanjikan perolehan kontrak baru baik berupa infrastruktur tambang dan smelter, hingga pertambangan nikel itu sendiri.

"Selain itu, pertumbuhan perolehan kontrak baru 2022 juga didukung oleh perolehan kontrak civil work serta production plant pendukung proyek-proyek civil work dari proyek-proyek strategis nasional," ujar Wira.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prospek Menjanjikan, PPRE Kantongi Kontrak Baru Rp 333,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular