Cuan Besar! Begini Rapor Kinerja The Big Four Bank RI di 2021
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak empat emiten bank raksasa di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2021. Secara keseluruhan, rapor keuangan keempatnya menunjukkan adanya pertumbuhan pendapatan bunga dan laba bersih yang moncer.
Di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan tabel rapor keuangan empat bank besar RI berdasarkan kinerja tanpa konsolidasi entitas usaha lain dalam satu grup seperti pada holding BUMN Ultra Mikro, dengan mengacu pada data di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kinerja Keuangan 4 Emiten Bank Besar sepanjang 2021
Nama Bank | Pendapatan Bunga Bersih 2021 | % Pendapatan Bunga Bersih (YoY) | Laba Bersih 2021 | % Laba Bersih (Yoy) |
Bank Negara Indonesia (BBNI) | Rp 37.86 T | 11.71 | Rp 10.68 T | 288.36 |
Bank Mandiri (BMRI) | Rp 53.96 T | 15.27 | Rp 25.41 T | 79.58 |
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) | Rp 95.82 T | 27.50 | Rp 32.21 T | 75.53 |
Bank Central Asia (BBCA) | Rp 52.78 T | 3.31 | Rp 31.41 T | 19.52 |
Sumber: Laporan Keuangan Emiten di BEI | *Berdasarkan kinerja keuangan individual (bank only)
Apabila menilik data di atas, emiten bank BUMN BNI mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara bank only tertinggi sepanjang 2021, yakni sebesar 288,36% menjadi Rp 10,68 triliun. Pada 2020, laba bersih individual BNI tercatat sebesar Rp 2,75 triliun.
Sementara, nilai laba bersih (bank only) tertinggi sepanjang 2021 dipegang oleh bank pelat merah lainnya BRI sebesar Rp 32,21 triliun, melampaui laba bersih emiten Grup Djarum BCA yang mencapai Rp 31,41 triliun.
Sepanjang tahun lalu, BRI sendiri mencatatkan pertumbuhan laba bersih individual sebesar 75,53%, sedangkan BCA membukukan persentase kenaikan laba bersih bank only sebesar 19,52%.
Dari sisi pendapatan bunga bersih (individual) sepanjang 2021, BRI juga menjadi yang terbesar, yakni sebesar Rp 95,82 triliun, di atas emiten bank BUMN Bank Mandiri dengan nilai Rp 53,96 triliun.
Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai kinerja masing-masing bank tersebut.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)/BBNI
BNI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk secara konsolidasian senilai Rp 10,89 triliun sepanjang tahun 2021.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, Rabu (26/1/2022), perolehan laba bersih tersebut naik signifikan dari periode yang sama di tahun 2020 senilai Rp 3,28 triliun.
Sementara itu, laba bersih bank secara individual (bank only), tercatat sebesar Rp 10,68 triliun sampai dengan Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 2,75 triliun.
Pada tahun 2021, bank bersandi BBNI ini tercatat membukukan pendapatan bunga secara konsolidasian Rp 50,02 triliun turun dari tahun sebelumnya Rp 56,17 triliun.
Beban bunga konsolidasian tercatat turun menjadi Rp 11,77 triliun per Desember 2021 dari sebelumnya Rp 19,02 triliun. Sehingga, pendapatan bunga bersih BBNI pada tahun 2021 sebesar Rp 38,24 triliun, meningkat dari capaian tahun 2020 senilai Rp 37,15 triliun.
BBNI tercatat menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 582,43 triliun pada tahun 2021, naik 5,30% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 553,10 triliun.
Dari sisi total aset BNI, per Desember 2021 tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 964,83 triliun dari Desember 2020 senilai Rp 891,33 triliun.
Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL) gross BBNI tercatat mengalami penurunan menjadi 3,70% dari periode tahun 2020 di level 4,25%. NPL net juga turun menjadi 0,73% dari sebelumnya 0,95%.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) BBNI juga kian longgar menjadi 79,71% dari periode yang sama di tahun 2020 di level 87,28%.
(adf)