Sepanjang 2021, Kredit BRI Tumbuh 7,15% jadi Rp 943,70 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia

03 February 2022 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), tercatat menyalurkan kredit secara bank only senilai Rp 943,70 triliun sampai dengan 31 Desember 2021.

Penyaluran kredit itu tercatat tumbuh 7,15% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 880,68 triliun.

"Kredit disalurkan BRI bank only tumbuh 7,16% secara tahunan, lebih tinggi dari penyaluran kredit di perbankan nasional 5,24%," kata Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers, Kamis (3/2/2022).

Sunarso menyatakan, dari seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif dengan pendorong utama pertumbuhan kredit BRI masih berada pada segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98% yoy.

"Sementara itu segmen konsumer tumbuh 3,97% yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55% dan segmen korporasi tumbuh 2,37%," katanya.

Baca:

Cetak Laba Rp 32 T, Saham BBRI Melesat & Diborong Asing

Menurut Sunarso, penyaluran kredit turut diimbangi dengan manajemen risiko yang terjaga. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perseroan yang terjaga di level 3,08% dengan NPL coverage di kisaran 278,14%.

Selain itu, kualitas kredit tersebut juga diikuti dengan restrukturisasi kredit saat ini menunjukkan kecenderungan penurunan.

Tercatat, hingga akhir 2021, kredit restrukturisasi emiten bersandi BBRI ini mengalami penurunan menjadi Rp 156,93 triliun dari posisi puncak restrukturisasi yang pernah mencapai Rp 245,22 triliun.

Sedangkan, dari total restrukturisasi itu, kredit yang berpotensi gagal diselamatkan dan berpotensi menjadi NPL sebesar 5%.

Adapun, sampai dengan periode 31 Desember 2021, perseroan membukukan laba bersih secara bank only sebesar Rp 32,22 triliun, meningkat 75,53% dari tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun. Dari sisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI tercatat tumbuh tercatat tumbuh sebesar 7,14% secara tahunan dengan dana murah (CASA) yang meningkat sebesar 11,18% secara tahunan.