Restrukturisasi Kredit Bank Rp 663 T, Potensi Gagal 5%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 February 2022 12:32
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Anggota Dewan Komisioner OJK, Heru Kristiyana SH (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Anggota Dewan Komisioner OJK, Heru Kristiyana SH (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana mencatat tren restrukturisasi kredit perbankan nasional terus menunjukkan penurunan.

Heru mengatakan, pada masa puncak pandemi Covid-19, nilai outstanding restrukturisasi kredit perbankan sempat mendekati hampir Rp 1.000 triliun.

"[Saat ini] sudah menurun, jumlahnya cukup tinggi Rp 663 triliun, ini juga terus menjadi perhatian kami untuk melakukan simulasi secara mandiri untuk melihat seberapa besar dampak dari kegagalan restrukturisasi," katanya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh industri perbankan nasional, nilai kredit yang direstrukturisasi tersebut yang berpotensi gagal adalah sebesar 5% dari total kredit restrukturisasi.

"Secara industri, survei mereka [yang berpotensi] gagal 5%. Di OJK, kami melakukan pemantauan bank per bank," kata Heru.

Heru menambahkan, kinerja intermediasi perbankan sepanjang tahun 2021 sudah tumbuh 5,24% secara tahunan. Namun, masih terdapat gap yang cukup lebar dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh lebih kencang sebesar 12,21%.

Sedangkan, dari potensi kredit yang berisiko atau loan at risk (LaR), mengalami peningkatan menjadi 19%."LaR masih tinggi 19%, kita pantau dan melakukan komunikasi dengan para bankir agar meningkatkan cadangannya," kata Heru.

Sementara itu, beberapa faktor lain yang diperhatikan regulator yang juga akan berdampak pada industri perbankan adalah kondisi makro ekonomi baik di dalam dan luar negeri, termasuk kemungkinan dampak dari risiko tapering The Fed.

"Kenaikan suku buga The Fed, kita lakukan simulasi gimana dampaknya ke industri perbankan kita," katanya.


(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Punya Segudang Rencana Untuk Pasar Modal RI, Apa Aja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular