Harga Minyak Sawit Turun Tipis, Ada Apa Ya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun pada Senin (31/1/2022). Padahal, pekan lalu harga CPO telah menyentuh level tertinggi sejak 1980. Ada apa ya?
Pada hari Senin (31/1/2022), harga CPO dibanderol MYR 5.592/ton turun -0,64% dari pekan sebelumnya yang sempat mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa, walaupun tetap naik 64,91% secara tahunan (yoy).
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksikan peningkatan produksi minyak sawit Indonesia untuk tahun ini sebanyak 49 juta ton naik dari tahun sebelumnya sebanyak 46,89 juta ton. Sementara itu, prediksi produksi Malaysia sebesar 18,8 juta ton akan naik hampir 4% pada tahun ini.
Studi yang dilakukan oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan bahwa permintaan minyak sawit di zona Eropa diperkirakan akan mencapai 400.000 ton pada tahun 2025, dan Malaysia ingin memanfaatkan peluang ini dengan bekerja sama dengan otoritas pemerintah dan badan perdagangan di Eropa melalui kontrak baru.
Di Eropa, penggunaan minyak sawit sebanyak 50% dari produk yang digunakan setiap hari dan menjadi bahan baku dalam industri kecantikan, oleokimia, biodisel, dan farmasi. Penggunaan minyak sawit dalam industri makanan komersial sangat penting sebab stabilitas oksidatif lebih tinggi yang dapat membantu memperpanjang umur simpan produk.
"Kami sedang memperkuat komitmen keberlanjutan dengan penerapan program sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Malaysia (MSPO) nasional yang telah diwajibkan sejak 1 Januari 2020," tutur Wan Aishah Wan Hamid, Direktur Utama Dewan Minyak Sawit Malaysia.
Pengenalan sertifikasi MSPO secara substansial meningkatkan standar keberlanjutan minyak sawit sekaligus melindungi ekonomi dan ekologi sebagai bagian dari komitmen Malaysia untuk bersiap dengan perubahan iklim. Sertifikasi MSPO diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negaranya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)