Internasional

Ekonomi Mulai Bangkit, Angka Pengangguran Zona Euro Turun

Feri Sandria, CNBC Indonesia
01 February 2022 19:40
European Union flags flutter outside the EU Commission headquarters in Brussels, Belgium, in this file picture taken October 28, 2015. REUTERS/Francois Lenoir/Files
Foto: REUTERS/Francois Lenoir

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat pengangguran di zona euro - wilayah yang menggunakan euro sebagai mata uang - menurun pada bulan Desember, karena pemulihan di pasar tenaga kerja berlanjut meskipun ada gangguan rantai pasokan, kenaikan harga dan lonjakan kasus virus corona.

Tingkat pengangguran negara zona euro turun menjadi 7,0% pada Desember dari semula 7,1% pada November 2021, berdasarkan data dari badan statistik Uni Eropa, Eurostat, yang dipublikasikan Selasa (1/2). Angka tersebut di bawah perkiraan 7,2% oleh para ekonom dalam jajak pendapat oleh Trading Economics.

Jumlah orang yang diklasifikasikan sebagai pengangguran di zona euro turun sebanyak 185.000 orang pada Desember dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menjadi total 11,5 juta angkatan kerja, kata badan statistik tersebut.

Eurostat juga mencatat tingkat pengangguran kaum muda - usia di bawah 25 - turun menjadi 14,9% pada Desember dari 15,4% pada November.

Secara keseluruhan Eurostat memperkirakan bahwa 13,612 juta pria dan wanita di kawasan Uni Eropa - termasuk yang tidak menggunakan euro sebagai mata uang - menganggur pada Desember 2021. Dibandingkan dengan November 2021, jumlah orang yang menganggur menurun 210.000 jiwa.

"Pada Desember 2021, tingkat pengangguran untuk wanita adalah 6,6% di UE, turun dari 6,8% pada November 2021. Tingkat pengangguran untuk pria adalah 6,1% pada Desember 2021, turun dari 6,2% pada November 2021. Di kawasan euro, tingkat pengangguran perempuan menurun dari 7,5% pada November 2021 menjadi 7,3% pada Desember 2021, sedangkan tingkat pengangguran pria menurun dari 6,8% menjadi 6,7%," tulis Eurostat.

Orang-orang yang dikategorikan sebagai pengangguran tidak termasuk mereka yang tidak dapat secara bebas mencari pekerjaan, kata Eurostat, mengutip contoh orang tua yang harus mengambil tugas mengasuh anak.

Data tersebut juga tidak memasukkan pekerja di yang dipaksa cuti atau dirumahkan tanpa digaji (furlough programs) sebagai pengangguran. Program tersebut, yang telah membatasi dampak pandemi Covid-19 pada pasar tenaga kerja di kawasan itu, mencakup sebagian besar upah pekerja yang dipekerjakan oleh bisnis yang harus mengurangi kegiatan mereka sebagai akibat dari pandemi.

Negara yang termasuk zona euro adalah Belgia, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Austria, Portugal, Slovenia, Slovakia, dan Finlandia. Selanjutnya tambahan delapan negara lainnya yang masuk dalam kawasan Uni Eropa adalah Bulgaria, Ceko, Denmark, Kroasia, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Swedia.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Cuma Sawit, Uni Eropa & Indonesia juga 'Ribut' soal Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular