Imbas Krisis Evergrande, Harga Properti di China Turun

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
01 February 2022 17:10
Vehicles drive past unfinished residential buildings from the Evergrande Oasis, a housing complex developed by Evergrande Group, in Luoyang, China September 16, 2021. Picture taken September 16, 2021. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Foto: Kendaraan melewati bangunan tempat tinggal yang belum selesai dari Evergrande Oasis, kompleks perumahan yang dikembangkan oleh Evergrande Group, di Luoyang, Cina 16 September 2021. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rumah baru di China pada Januari ini menunjukkan tren penurunan sebagai buntut dari krisis properti yang dipicu Evergrande.

Berdasarkan data yang dirilis oleh perusahaan riset real estate swasta, China Index Academy menunjukkan, harga rumah baru di 100 kota di China turun 0,01% pada Januari dari bulan sebelumnya.

"Sebelumnya, pada Desember 2021, harga rumah di China mengalami penurunan 0,02 persen pada Desember," tulis China Index Academy, salah satu perusahaan riset real estat independen terbesar di China, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (1/2/2022).

Dalam publikasi riset tersebut, sektor properti di China juga menghadapi tantangan karena pembatasan pinjaman peraturan yang diberlakukan pada tahun 2020 menyebabkan beberapa pengembang gagal membayar kewajiban utang luar negeri, dan telah terjadi aksi jual obligasi dan saham pengembang, dan pemotongan peringkat kredit mereka.

Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing mengambil langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas di sektor ini dengan menurunkan suku bunga hipotek, menawarkan subsidi dan mendesak bank untuk memberikan pinjaman yang sesuai kepada pengembang.

Selain itu, China sekarang sedang menyusun aturan untuk memudahkan pengembang properti mengakses dana yang sangat dibutuhkan dari pembayaran di muka yang ditempatkan di escrow, dan ada rencana untuk membebaskan kredit yang digunakan untuk akuisisi bermasalah dari batas utang regulasi.

Sementara itu, survei Reuters sebelumnya menyebutkan, harga rumah rata-rata diperkirakan turun 1% pada paruh pertama tahun 2022.

Di sisi permintaan, penjualan properti berdasarkan luas lantai diperkirakan turun 16% pada paruh pertama tahun 2022, dibandingkan dengan kenaikan 27,7% pada periode yang sama tahun ini.

Ekspektasi untuk sisi penawaran juga suram, dengan investasi properti diproyeksi turun 3% dalam enam bulan pertama tahun 2022, dibandingkan dengan kenaikan 15% pada paruh pertama tahun ini.


(sys/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Belum Pulih, Harga Properti Diharapkan Tidak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular