Mayoritas Libur Imlek, Bursa Asia-Pasifik Menghijau Pagi Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
01 February 2022 13:11
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa utama Asia libur pada hari ini, Selasa (1/2/2022), untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2022. Sementara, sejumlah bursa Asia-Pasifik utama yang masih beraktivitas tercatat cenderung menguat pagi ini.

Melansir data Refinitiv, pukul 09.47 WIB, indeks Nikkei 225 Tokyo (Jepang) menguat 0,71% ke 27.194,66, sedangkan indeks TOPIX Jepang terapresiasi 0,65% pagi ini.

Adapun, indeks saham Australia ASX 200 terkerek naik 0,33% ke posisi 6,994.8.

Beberapa saham teknologi di bursa Jepang naik, dengan SoftBank naik 1,24% dan Sony 1,22%.

Melansir CNBC International, Selasa (1/2/2022), anak perusahaan Sony, Sony Interactive Entertainment mengumumkan pada Senin lalu bahwa mereka telah setuju untuk mengakuisisi pengembang video game swasta, Bungie, senilai US$ 3,6 miliar.

Sementara itu, aktivitas manufaktur Jepang tumbuh pada laju tercepat dalam hampir delapan tahun, menurut Reuters, didorong oleh pesanan baru dan output yang lebih kuat.

Dari Negeri Kanguru Australia, data pada Selasa, menunjukkan bahwa penjualan ritel Australia pada Desember turun 4,4% menjadi $31,9 miliar dolar Australia ($22,53 miliar), setelah melonjak 7,3% pada November, menurut Reuters.

Mengenai data ekonomi lainnya ke depan, Australia rencananya akan merilis keputusan suku bunga hari ini.

"Secara umum, diperkirakan bahwa [Reserve Bank of Australia/RBA] akan mengakhiri [mekanisme quantitative easing], dan juga membuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun 2022," tulis Tapas Strickland , Direktur Ekonomi dan Pasar di National Australia Bank kepada CNBC International.

Tapas menambahkan, RBA melihat, potensi kenaikan suku bunga di awal 2023 sebagai yang lebih mungkin menurut perkiraan upah bank sentral Australia tersebut.

Sebagai informasi, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah bursa saham utama di kawasan Asia tutup hari ini, yakni China, Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia.

Sementara, pada pagi dini hari tadi, bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street kompak ditutup menguat.

Indeks S&P 500 naik 1,89% menjadi 4.515,55, menutup bulan Januari dengan minus 5,3%. Ini menjadi bulan terburuk sejak ambles 12,5% pada Maret 2020, dan penurunan S&P pada Januari terbesar sejak 2009.

Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 406,39 poin, atau 1,2%, mencapai 35.131,86. Hal ini membantu Dow Jones memangkas kerugian bulanan menjadi 3,3%.

Kemudian, indeks Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi melesat 3,41% menjadi 14.239,88. Indeks jeblok 8,9% untuk Januari, bulan terburuk sejak Maret 2020.

Menghijaunya Wall Street turut membantu menstabilkan sentimen investor setelah serangkaian sesi perdagangan yang bergejolak akhir-akhir ini.

Melansir Reuters, Selasa (1/2/2022), dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersamaan dengan perkiraan pinjaman triwulanan Departemen Keuangan, Asisten Sekretaris Kebijakan Ekonomi AS Ben Harris memperkirakan, harga komoditas energi akan stabil pada 2022. Namun, tambah Harris, ketidakstabilan geopolitik dapat mendorong harga lebih tinggi.

Kendati demikian, investor mengatakan backdrop atau sentimen latar belakang untuk pasar saham tetap tidak pasti seiring bank sentral lainnya memperketat kebijakan moneter-Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada Kamis. Lonjakan harga minyak dunia juga turut menambah kekhawatiran inflasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular