Review IHSG Januari 2022

IHSG Kebal Dengan Fluktuasi Bursa Global

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 February 2022 15:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Bulan Januari memang telah berlalu, di mana waktu yang sudah berlalu biarlah berlalu dan saatnya menatap yang sudah di depan mata. Namun, Menurut data yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia, dalam 10 tahun terakhir rerata return IHSG di Februari terbilang positif, yakni +1,83%, dengan 7 kali naik dan hanya 3 kali turun.

Pada Februari 2021, IHSG berhasil naik 6,47%, kinerja terbaik sejak Februari 2013 (+7,68%). Kinerja IHSG selama Februari 2021 terbilang istimewa lantaran berhasil memutus tren pelemahan selama periode Februari 2018 sampai 2020.

Asal tahu saja, selama Februari 2018 IHSG membukukan kinerja minus 0,13%. Kemudian pada Februari 2019 IHSG minus 1,37%, dan pada Februari 2020 anjlok hingga 8,2%.

Saat ini, musim pelaporan keuangan emiten pada kuartal IV-2022 bisa jadi booster bagi IHSG. Harapannya, kinerja emiten di 2021 membaik seiring pemulihan atau re-opening ekonomi, terutama emiten sektor komoditas yang dipengaruhi oleh tingginya harga acuan dunia.

Musim rilis laporan keuangan untuk kinerja tahun 2021 sendiri dibuka manis setelah tiga bank besar Indonesia panen laba.

Emiten bank BUMN seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BBNI) berhasil membuat kinerja positif pada tahun buku 2021.Laba BBNI 2021 tercatat Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,32% (YoY), naik 3 kali lipat dari laba pada 2020.

Kemudian, ada bank pelat merah lainnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 28,02 triliun sepanjang 2021. Angka ini mengalami kenaikan 66,83% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 16,80 triliun.

Lalu, ada emiten bank Grup Djarum yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga melaporkan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun sepanjang 2021, tumbuh 15,8% (YoY) dari laba bersih tahun 2020.

Namun, masih ada sentimen negatif yang menggentayangi pasar, yakni soal perkembangan situasi pandemi Covid-19 Indonesia.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 11.588 kasus konfirmasi positif pada Sabtu (27/1/2021), tertinggi dalam lebih dari lima bulan terakhir.

Bahkan pada kemarin, pemerintah kembali memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali selama periode 1-7 Februari 2022.

Masa perpanjangan PPKM Jawa-Bali ditetapkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 06/2022 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa-Bali.

Mengutip salinan aturan tersebut, jumlah kabupaten/kota yang berstatus PPKM level 1 di Jawa-Bali menjadi 40 wilayah. Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya yang mencapai 52 kabupaten/kota.

Meski jumlah PPKM level 1 semakin berkurang dan PPKM level 2 bertambah serta bahkan ada yang wilayahnya masuk kembali PPKM level 3, namun kabar ini masih cenderung baik dan belum dapat dikatakan menjadi sentimen negatif yang terlalu mencolok bagi IHSG beberapa pekan kedepan.

Tetapi, jika pada 7 Februari mendatang wilayah yang menerapkan PPKM level 1 semakin berkurang dan wilayah yang menerapkan PPKM level 2 dan 3 semakin bertambah, bukan hal mungkin menjadi sentimen negatif bagi IHSG pada pekan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular