Manufaktur China Lesu, Harga Timah Layu

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
31 January 2022 17:15
Timah solder. Ist
Foto: Timah solder. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah terkoreksi setelah rilis data manufaktur China yang melambat pada bulan Januari. Hal ini mengaburkan prospek permintaan timah global.

Pada Senin (31/1/2022) pukul 14:37 WIB harga timah dunia tercatat US$ 41.500/ton, turun 0,44% dibandingkan posisi terakhir.

Permintaan timah dunia dikhawatirkan berkurang seiring dengan pelemahan aktivitas manufaktur China pada bulan Januari. Saat permintaan turun, maka harga cenderung mengikuti.

Aktivitas manufaktur China melambat pada bulan Januari dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini karena langkah pengetatan dalam upaya meredam penyebaran Covid-19.

Indeks manufaktur PMI yang disurvei oleh Badan Statistik Nasional China (NBS) tercatat 50,1 pada Januari. Angka tersebut turun dari bulan Desember sebesar 50,3.

Secara terpisah, survei yang dilakukan oleh majalah bisnis Caixin mencatat PMI Manufaktur China sebesar 49,1 pada bulan Januari, turun 50,9 pada bulan Desember. Ini berarti aktivitas manufaktur China masuk ke zona kontraksi.

Sementara itu, ekonomi China diperkirakan melambat tahun 2022. IMF menurunkan proyeksi China sebesar 0,8 bps menjadi 4,8% pada tahun 2022 setelah pertumbuhan 8,1% pada tahun 2021.

China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga timah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Pakai Batu Bara Australia, Harga Timah Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular