
Debut Perdana di BEI, Saham BAUT Naik 23%

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang memproduksi mur dan baut asal Tangerang, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 28 Januari 2022.
Perseroan menjadi emiten ke-5 yang tercatat di BEI pada tahun ini dengan melepas sebanyak 1,45 miliar saham atau setara 30,21% saham yang dilepas ke publik.
Saat debut perdana, saham BAUT menguat sebesar 23% ke level Rp 123 per saham pada pukul 09.49 WIB. Pada awal perdagangan, nilai transaksi saham BAUT mencapai Rp 59,56 miliar dengan frekuensi lebih dari 26 ribu kali. Sejak pagi tadi, saham BAUT sempat menyentuh level tertingginya di Rp 135 per saham.
Dengan harga penawaran umum Rp 100 per saham, dengan demikian dari pelaksanaan IPO ini, perseroan meraih dana segar senilai Rp 145 miliar. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,16 miliar Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham.
Waran ini akan diberikan gratis sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru akan mendapat 8 waran.
Direktur Utama BAUT, Simon Hendiawan mengatakan, dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan akan selalu menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.
"Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham perseroan," kata Simon, Jumat (28/1/2022).
Simon menambahkan, meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi Covid-19, perseroan tetap optimis bahwa bisnis mur dan baut akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Mitra Angkasa Sejahtera akan menggunakan 6% dana hasil IPO untuk pembayaran utang usaha kepada pemasok, yaitu NA Fasteners Pte. Ltd.
Sisanya akan dipakai untuk pembelian persediaan, baik persediaan terkait produk yang sudah ada maupun persediaan produk baru yang selama ini belum disediakan seperti full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw dan hand tools.
Jika dana hasil IPO tidak mampu memenuhi pendanaan kedua rencana tersebut, perusahaan akan menggunakan pendanaan yang berasal dari internal kas. Mitra Angkasa Sejahtera juga membuka peluang untuk mencari pendanaan baru berupa instrumen pinjaman.
Sedangkan dana dari waran akan digunakan untuk modal kerja, seperti untuk pembelian persediaan, baik persediaan terkait produk eksisting Perseroan, maupun persediaan produk baru yang selama ini belum disediakan.
(sys/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mitra Angkasa Incar IPO Rp 159 M, Kalau Kurang Cari Utang
