Murah Aja Nih! Facebook Jual Aset Ke Bank Kripto

Feri Sandria, CNBC Indonesia
27 January 2022 13:50
Facebook unveiled their new Meta sign at the company headquarters in Menlo Park, Calif., Thursday, Oct. 28, 2021. An embattled Facebook Inc. is changing its name to Meta Platforms Inc., or Meta for short, to reflect what CEO Mark Zuckerberg says is its commitment to developing the new surround-yourself technology known as the “metaverse.” But the social network itself will still be called Facebook. (AP Photo/Tony Avelar)
Foto: Meta (AP/Tony Avelar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya ambisius Facebook untuk membawa cryptocurrency atau mata uang kripto untuk digunakan secara luas oleh penggunanya telah gagal.

Asosiasi Diem, konsorsium Facebook yang didirikan pada 2019 untuk membangun jaringan pembayaran futuristik, mulai menyurutkan langkahnya dan menjual teknologinya ke bank kecil California yang melayani perusahaan bitcoin dan blockchain dengan harga sekitar US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,87 triliun, dilaporkan The Wall Street Journal berdasarkan sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Bank tersebut, Silvergate Capital Corp, sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan Diem untuk mengeluarkan beberapa stablecoin-yang didukung oleh dollar dalam bentuk cash dan dirancang agar tidak terlalu volatil dibandingkan bitcoin dan mata uang digital lainnya-yang merupakan inti dari dari upaya Facebook selama ini.

Penjualan tersebut merupakan upaya untuk memeras hingga tuntas beberapa nilai yang tersisa dari usaha yang hampir sejak awal mendapat pertentangan dari regulator setempat. Facebook, yang sekarang telah berganti nama menjadi Meta Platforms Inc. meluncurkan proyek tersebut pada 2019 sebagai Libra, menjadikannya sebagai cara bagi miliaran pengguna jejaring sosial untuk menghabiskan dan menransaksikan uang semudah mengirim pesan teks.

Bloomberg sebelumnya juga melaporkan bahwa Diem sedang mempertimbangkan untuk menjual asetnya.

Libra mendatangkan mitra terkenal dalam e-commerce dan perusahaan layanan pembayaran termasuk PayPal Holdings Inc., Visa Inc., dan Stripe Inc.-sebagian untuk memberi sinyal persetujuan dari industri keuangan dan sebagian untuk menjauhkan proyek dari kesan monopoli Facebook, yang berada di bawah tekanan untuk mengawasi platformnya.

Para mitra tersebut setuju untuk bergabung dengan Libra Association, sebuah kelompok berbasis di Swiss yang akan mengatur stablecoin, dan mengumpulkan jutaan dolar masing-masing untuk mengembangkan proyek tersebut.

Akan tetapi inisiatif itu segera mendapat perlawanan dari Washington. Pejabat menyuarakan keprihatinan tentang pengaruhnya terhadap stabilitas keuangan dan privasi data dan khawatir Libra dapat disalahgunakan untuk tindak kriminal pencucian uang dan memodali teroris.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell kala itu mengatakan bank sentral memiliki kekhawatiran serius. Setelah pernyataan keras The Fed tersebut, banyak pendukung awal keluar, dan Mark Zuckerberg dipanggil untuk memberikan testimoni ke hadapan Kongres, di mana ia membela rencana Facebook untuk membawa layanan keuangan ke belahan dunia yang tidak memiliki akses baik terhadap rekening bank.

Pada tahun 2020, grup tersebut merekrut Stuart Levey, mantan pejabat Departemen Keuangan AS dan pengacara top di HSBC Holdings PLC, sebagai kepala eksekutif dan membuang nama Libra lalu berganti menjadi Diem.

Kesepakatan stablecoin dengan Silvergate adalah bagian dari perubahan tahun lalu yang dimaksudkan untuk menenangkan regulator.

David Marcus, eksekutif Meta yang mengawasi peluncuran apa yang akan menjadi Diem, telah keluar dan meninggalkan perusahaan tahun lalu.


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada, Ada Hacker Terbitkan Koin Kripto Rp 60 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular