Nasib! IHSG Dihantam Badai Lagi, Dibuka dari Zona Merah

Putra, CNBC Indonesia
27 January 2022 09:16
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,21% di level 6.586,85 pada perdagangan hari ini, Kamis (27/1/2022).

Di awal perdagangan, saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan net buy masing-masing Rp 12,6 miliar dan Rp 12,5 miliar.

Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 7,2 miliar dan Rp 4,6 miliar.

Pada 09.12 WIB, IHSG lanjut koreksi dengan pelemahan 0,30% dan indeks berada di level 6.581. Meski IHSG terkoreksi asing net buy di pasar reguler sebesar Rp 50 miliar.

Bursa saham kawasan Asia kompak melemah di zona merah pagi ini. Semalam kinerja Wall Street kembali tak memuaskan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah 0,38% dan 0,15%.

Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal jelas akan menaikkan suku bunga Maret. Hal ini bakal dilakukan pertama kalinya pasca memangkasnya hingga nol akibat pandemi Covid-19.

Langkah The Fed tersebut akan mengakhiri era "easy money". The Fed menaikkan suku bunga guna memerangi inflasi AS yang merajalela meski diyakini harga akan mulai turun tahun ini.

"Saya pikir ada sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja."

Powell mengatakan pasar tenaga kerja telah membuat kemajuan yang luar biasa. Peningkatan pekerjaan solid dalam beberapa bulan terakhir.

"Rata-rata 365.000 per bulan selama tığa bulan terakhir," ujarnya lagi.

Dia menolak untuk membahas kemungkinan ukuran kenaikan suku bunga yang akan segera datang. Namun, ia mengatakan pemulihan di ekonomi terbesar dunia itu cukup kuat sehingga dapat menangani biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Sebelumnya, indeks harga konsumen (IHK/CPI) AS naik 7% pada Desember dari 12 bulan sebelumnya. Ini berarti inflasi tahunan menyentuh kenaikan tercepat selama hampir 40 tahun terakhir, tertinggi sejak 1982.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular