Bursa Asia & Dua Saham Ini Membantu IHSG Balik ke 6.600

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 26/01/2022 15:31 WIB
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,5% di level 6.600,82 pada perdagangan hari ini Rabu (26/1/2022).

Indeks sempat melemah ke zona merah di sesi I perdagangan. Namun satu jam sebelum penutupan IHSG berbalik arah alias rebound dan finish di zona hijau.

Nilai transaksi mencapai Rp 13 triliun. Namun asing net sell tipis Rp 84 miliar di pasar reguler.


Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 162 miliar dan Rp 123 miliar.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi yang paling diburu asing dengan net buy Rp 160 miliar dan Rp 126 miliar.

Pergerakan IHSG mengekor bursa saham Asia yang juga berbalik arah ke zona hijau dengan indeks Straits Times memimpin penguatan setelah terapresiasi 0,92%.

Bursa Asia cukup cerah meskipun semalam Wall Street ditutup ambles lagi. Indeks Dow Jones melemah 0,19%, S&P 500 ambles 1,22% dan Nasdaq Composite ambrol 2,28%.

Pelaku pasar masih terus wait and see seputar arah kebijakan moneter bank sentral AS The Fed malam nanti.

Goldman Sachs memproyeksikan kenaikan sebanyak 4 kali tahun ini. Namun, bank investasi ini melihat ada risiko bahwa kenaikan suku bunga akan lebih banyak dari itu karena lonjakan inflasi.

Kenaikan suku bunga di AS bisa berdampak pada aliran dana asing yang keluar dari Indonesia. Diperkirakan akan ada sedikit goncangan di pasar keuangan Indonesia. Walaupun tidak separah yang terjadi pada tahun 2013, karena fundamental ekonomi Indonesia yang lebih kuat.

Selain itu sentimen negatif datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk global.

Lembaga keuangan yang bermarkas di Washington tersebut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 4,4% tahun ini.

Hanya saja untuk Indonesia, IMF masih memberikan proyeksi yang cukup bagus. Untuk tahun 2022, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,6% dan tahun 2023 bisa tumbuh 6%.

Inilah yang menjadi salah satu katalis positif untuk IHSG di tengah ambrolnya bursa saham AS menanti arah kebijakan suku bunga bank sentralnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: TLKM Siap Eksekusi Buyback Saham Rp 3 Triliun