Bolak Balik Hijau-Merah, IHSG Dibuka Galau Pagi Ini

Putra, CNBC Indonesia
26 January 2022 09:22
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,03% ke level 6.569,82 pada perdagangan Rabu (26/1/2022).

Namun selang 15 menit, IHSG langsung kembali bergerak liar dengan apresiasi 0,16% di level 6.582,61 setelah sebelumnya sempat terkoreksi. Asing net sell tipis Rp 20,3 miliar di pasar reguler.

Saham BBRI dan ARTO keduanya menjadi dua saham paling dilepas asing dengan net sell Rp 17,3 miliar dan Rp 16 miliar.

Sedangkan saham BBYB dan TLKM menjadi yang paling banyak dikoleksi asing dengan net buy Rp 12,3 miliar dan Rp 12 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau pagi ini, hanya Nikkei yang melemah 0,44%. Namun semalam, tiga indeks saham AS kembali 'kebakaran'.

Indeks Dow Jones ditutup di 34.297,73, turun 0,19%. Kemudian indeks S&P 500 anjlok 1,22% menjadi 4.356,43 dan Nasdaq Composite merosot 2,28% menjadi 13.539,29.

Anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berkumpul pada hari Selasa dan Rabu untuk membahas kebijakan moneter. Investor menanti hasil rapat tersebut untuk kejelasan mengenai agenda kenaikan suku bunga.

Goldman Sachs memproyeksikan kenaikan sebanyak 4 kali tahun ini. Namun, bank investasi ini melihat ada risiko bahwa kenaikan suku bunga akan lebih banyak dari itu karena lonjakan inflasi.

Kenaikan suku bunga di AS bisa berdampak pada aliran dana asing yang keluar dari Indonesia. Diperkirakan akan ada sedikit goncangan di pasar keuangan Indonesia. Walaupun tidak separah yang terjadi pada tahun 2013, karena fundamental ekonomi Indonesia yang lebih kuat.

Maka dari itu investor diperkirakan akan bersikap wait and see menunggu pertemuan The Fed selesai untuk mendapatkan sinyal agenda kenaikan suku bunga AS.

Ketegangan geopolitik menambah ketidakpastian investor, dengan NATO menempatkan pasukan dengan status siaga. Amerika Serikat menempatkan pasukan dalam siaga tinggi sebagai tanggapan atas penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.

Perkembangan lain, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi perkiraan ekonomi global, AS, dan China menjadi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Gita Gopinath, pejabat tinggi IMF mengatakan proyeksi pertumbuhan global tahun 2022 sebesar 4,4%, turun 0,5 basis point (bps) dari perkiraan sebelumnya. Ini karena penurunan proyeksi untuk AS dan China. Covid-19 dengan varian barunya masih jadi beban bagi pertumbuhan ekonomi global karena dampaknya yang sistemik.


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular