IHSG Tren 'Bearish', Simak Saham-saham Potensi Cuan Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Rabu, 26/01/2022 08:05 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana kembali akan diketatkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi katalis negatif yang menekan bursa saham domestik.

Selasa kemarin (25/1/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 1,31% ke level 6.568,17 dengan nilai transaksi Rp 13,25 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 114,83 miliar.

Saham-saham yang paling banyak ditransaksikan antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Jago Tbk (ARTO), hingga PT Indika Energy Tbk (INDY).


Sebelum memulai perdagangan Rabu (26/1/2022), simak rekomendasi saham pilihan sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia:

NH Korindo Sekuritas Indonesia - Tekanan IHSG Berlanjut

Bursa saham Amerika Serikat terkoreksi didorong oleh pelemahan saham-saham di sektor teknologi menjelang update kebijakan moneter dari the Federal Reserve. Di sisi lain, sentimen negatif juga datang dari tensi geopolitik yang memanas; setelah Rusia mengirimkan 100 ribu pasukan ke perbatasan Ukraina.

Sementara itu, dari dalam negeri, tekanan terhadap IHSG masih terus berlanjut utamanya dari sentimen eksternal serta potensi pengetatan kembali PPKM seiring dengan tren kenaikan kasus Covid-19; masih menjadi katalis yang membayangi bursa saham. Untuk hari ini, IHSG akan mencoba untuk menahan penurunan lebih lanjut dengan proyeksi rentang di 6.550-6.650.

Saham pilihan:

  • BRIS
  • MARI
  • BEBS
  • ADRO

MNC Asset Management - Wacana PPKM Diperketat

Perhatian pelaku pasar tertuju pada naiknya kasus baru akibat Covid-19 yang membuat dinaikkannya level pengetatan menjadi PPKM Level 2, bahkan bukan mustahil dinaikkan menjadi PPKM Level 3 jika korban baru terus meningkat.️️

Saham pilihan:

  • MIKA
  • ICBP
  • BBCA
  • AGII


(sys/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi

Pages