
Duh! Bitcoin Jadi Alat Cuci Uang Kriminalitas di Brazil

Di Cabo Frio, kesuksesan dos Santos mengilhami para investor dan trader pemula lainnya untuk mengikuti jejaknya. Namun, beberapa pesaing perusahaan dos Santos pun menjanjikan return bulanan sebesar 20%.
Walikota Cabo Frio, José Bonifácio mengakui kotanya berada di bawah pengaruh dos Santos.
"Kami mengetahui berapa banyak (Bitcoin) dan siapa yang memberikan pengembalian lebih besar," kata Bonifácio, dikutip dari AP News.
Namun, pernyataan dari Walikota Cabo Frio tersebut membuat dos Santos tidak senang. Pada pertengahan April 2021, dia berdiskusi dengan rekan-rekannya bagaimana saingannya melanggar batas wilayahnya.
"Ada seorang pedagang di sini di Cabo Frio, Tuan Pessano, yang mencari klien saya. Saya tidak bisa membiarkan itu terjadi," tulis dos Santos.
Kurang dari empat bulan kemudian, yakni pada 4 Agustus 2021, Wesley Pessano, seorang yang mengiklankan dirinya di media sosial sebagai pedagang cryptocurrency ditembak mati di mobil Porsche-nya. Polisi menuduh dos Santos sebagai dalang pembunuhan itu.
Polisi negara bagian Rio juga mengaitkan dua percobaan pembunuhan dengan dos Santos dan "tim pemusnahannya". Pada 20 Maret 2021, seorang pedagang yang dikenal sebagai Nilsinho ditembak saat mengendarai BMW-nya melalui Cabo Frio. Dia terluka parah tetapi selamat.
Tiga bulan kemudian operator perusahaan lain menjadi sasaran, mobilnya terkena 40 peluru, namun dia juga selamat.
Pada 25 Agustus, diberitahu bahwa dos Santos berencana untuk melarikan diri dari Brazil. Polisi federal kemudian menggerebek lebih dari 12 lokasi yang terkait dengan G.A.S., termasuk rumah dos Santos di mana ia ditemukan dengan uang sebesar 13,8 juta reais (US$ 2,5 juta) dan ditahan.
Agen juga menemukan hard drive yang berisi 10 kali lipat jumlah Bitcoin, emas batangan, perhiasan, dan beberapa mobil sport, termasuk Porsche Panamera putih dan BMW Z4 convertible elektrik berwarna biru.
Enam belas rekan lainnya juga didakwa, termasuk Diaz Zerpa, istri dos Santos yang berusia 38 tahun, yang meninggalkan negara itu beberapa minggu sebelum penggerebekan dan diyakini berada di Florida, menurut pihak berwenang.
Polisi setempat mengatakan bahwa Zerpa telah menarik lebih dari 4.300 Bitcoin dengan nilai mencapai US$ 185 juta. Namun hingga saat ini, jejak penarikan Bitcoin belum diketahui lebih lanjut.
Setelah dos Santos dan para koleganya ditangkap, banyak orang berkumpul di luar penyiar TV Globo di Rio de Janeiro untuk memprotes liputan dugaan penipuan. Pada bulan Oktober 2021, sejumlah pendukung memblokir jalan di luar gedung pengadilan federal di Rio, di mana mereka menuntut untuk dibebaskannya dos Santos.
Sementara itu di penjara, dos Santos mempertahankan sikap yang merasa dia tidak bersalah. Dalam sebuah surat terbuka kepada investor bulan lalu, dia menyalahkan pihak berwenang karena membekukan aset G.A.S. dan "melarang saya membayar Anda."
Penegakan hukum Brasil hingga kini masih berusaha untuk mengungkap jumlah kekayaan dari dos Santos.
Jaksa telah mengidentifikasi setidaknya ada 27.000 korban penipuan investasi G.A.S., dengan operasi di setidaknya 13 negara bagian Brazil dan tujuh negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab, Inggris, dan Portugal.
"Perhitungan sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi," kata Luciano Regis, pengacara yang mewakili puluhan korban.
Dia mengatakan bahwa salah satu kliennya meminta keluarganya untuk menginvestasikan dana sebesar 822.000 reais (sekitar US$ 150.000) ke perusahaan terkait dos Santos.
"Sulit untuk berbicara dengan siapa pun di Cabo Frio yang tidak mengenal seseorang yang berinvestasi," katanya.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
