Joss! Market Cap Allo Bank (BBHI) Masuk Jajaran 10 Besar

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
24 January 2022 12:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Allo Bank

IHSG berhasil mencetak all time high (ATH) barunya pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu, di mana level ATH terakhir IHSG pernah dicetaknya pada 22 November 2021, yakni di level 6.720,263. Sedangkan pada Jumat akhir pekan lalu, level ATH baru IHSG berada di 6.726,37.

Meski sentimen pasar pada pekan lalu masih cenderung negatif, tetapi IHSG mampu mencatatkan rekor barunya pada akhir pekan lalu. Pergerakan IHSG pada pekan lalu juga cenderung volatil.

Pada pekan lalu, sentimen yang mewarnai pasar global masih terkait kekhawatiran pasar akan pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Alhasil sepanjang pekan lalu atau lima hari beruntun, tiga indeks utama di bursa saham AS, Wall Street mencatatkan koreksi dan parahnya tidak mencetak penguatan.

Sepanjang pekan lalu, indeks Dow Jones ambles 4,58%, kemudian S&P 500 ambruk 5,68%. Paling parah, Nasdaq Composite yang terjungkal dengan koreksi 7,55%.

Pemicu utama koreksi dalam pasar ekuitas AS adalah meningkatnya kekhawatiran ekonomi dan memaksa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga lebih awal.

"Pasar dinilai terlalu tinggi secara signifikan, ketika suku bunga berada pada rekor terendah," kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics.

"Tetapi ketika suku bunga naik, valuasi menjadi masalah nyata, sehingga pasar menyesuaikan dengan realitas suku bunga yang baru," tambahnya.

Saat suku bunga naik, biaya untuk berbagai jenis pinjaman terancam akan lebih mahal. Dikhawatirkan ini akan menghambat ekspansi perusahaan setelah fase pemulihan ekonomi awal.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular