
Bitcoin cs Rebound! Tapi Masih Jauh Dari Level Tertingginya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto berhasil berbalik arah (rebound) ke zona hijau pada perdagangan Senin (24/1/2022) pagi waktu Indonesia, meski masih jauh dari level tertingginya yang secara mayoritas dicetak pada November 2021.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, hanya koin digital (token) Solana yang masih terkoreksi pada pagi hari ini. Solana ambles 3,57% ke level harga US$ 91,9/koin atau setara dengan Rp 1.314.170/koin (asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Sedangkan sisanya berhasil rebound pada pagi hari ini. Kripto Bitcoin menguat 1,17% ke level harga US$ 35.596,12/koin atau Rp 509.024.516/koin, Ethereum terapresiasi 1,09% ke level US$ 2.454,52/koin atau Rp 35.099.636/koin, Binance Coin (BNB) bertambah 1,9% ke US$ 373,09/koin (Rp 5.335.187/koin), dan kripto Terra melesat 2,22% ke US$ 66,64/koin (Rp 952.952/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
![]() |
Meski mulai rebound dan pulih dari koreksi pada pagi hari ini, tetapi Bitcoin dan beberapa kripto lainnya masih berada di zona rendah dan juga masih jauh dari level tertingginya yang secara mayoritas dicetak pada November 2021.
Dalam tiga pekan beruntun, kripto Bitcoin dan beberapa kripto mencatatkan koreksi hingga nyaris 30%. untuk kripto Bitcoin saja, koreksi harganya dalam tiga pekan terakhir mencapai 25,28% dan juga masih jauh dari harga rekor tertingginya di US$ 69.000 yang dicetak pada November tahun lalu.
Saat ini, kripto Bitcoin masih diperdagangkan di bawah level psikologis US$ 40.000, yakni di kisaran level US$ 35.000. Bahkan, koin digital berkapitalisasi pasar 'jumbo' tersebut sempat menyentuh kisaran level US$ 34.000 pada dini hari tadi waktu Indonesia, sekitar pukul 03:00.
Tak hanya kripto Bitcoin, koin digital lainnya seperti Ethereum, BNB, Cardano, dan lain-lainnya juga mencatatkan koreksi lebih dari 20% dalam tiga pekan terakhir. Ethereum ambles 34,8%, BNB ambles 29,26%, dan Cardano ambrol 21,58%.
Saat ini salah satu sentimen yang membuat harga Bitcoin dkk hancur lebur adalah pergerakan aset keuangan berbasis teknologi yang sedang drop di tengah isu pengetatan moneter yang bakal dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Akhir pekan lalu, indeks Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi juga mencatatkan koreksi yang tajam sebesar 2,72%.
Sepanjang pekan lalu, indeks saham teknologi AS tersebut sudah drop 5% lebih. Saham-saham teknologi maupun aset digital yang dikenal dengan growth story-nya memang sangat sensitif terhadap kebijakan moneter terutama oleh kenaikan suku bunga acuan.
Aset yang dinilai belum bisa menghasilkan arus kas positif tersebut menjadi berisiko tinggi ketika suku bunga acuan naik.
Khusus untuk kripto Bitcoin cs, sentimen negatif tambahan yang menyebabkan harganya terus melemah lantaran greenback yang kinerjanya terus menguat pada pekan lalu.
Sebagai salah satu digital currency alternatif, pergerakan Bitcoin juga cenderung berlawanan arah dengan dolar AS. Ketika greenback menguat maka ada peluang Bitcoin dan kripto lain melemah karena mata uang alternatif ini mayoritas diperdagangkan dalam satuan dolar AS.
Di tengah masih loyonya Bitcoin dan beberapa kripto, koin digital Dogecoin berhasil masuk kembali ke jajaran kripto 10 besar pada hari ini, setelah sempat terdepak dari posisi 10 besar.
Adapun secara pergerakannya, Dogecoin menguat 1,84% ke level US$ 0,1393/koin atau Rp 1.992/koin. Kapitalisasi pasar Dogecoin saat ini mencapai US$ 18,48 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bitcoin Rebound Tipis, tapi Aset Kripto Masih Rawan Longsor