
Nyusul Bursa Asia, IHSG Pagi-pagi Sudah Dibuka Nyusruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,38% ke level 6.700,82 pada perdagangan pagi awal pekan ini, Senin (24/1/2022).
IHSG lanjut terkoreksi pada 09.07 WIB dengan pelemahan sebesar 0,60% di level 6.685,74. Asing mulai mencatatkan penjualan di pasar reguler dengan net sell sebesar Rp 37,68 miliar. IHSG terkoreksi mengikuti bursa Asia yang cenderung dibuka di zona merah hari ini.
Saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 12,7 miliar dan Rp 11,9 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 6,3 miliar dan Rp 3,6 miliar.
Investor perlu mencermati sejumlah sentimen baik dari global maupun domestik serta faktor psikologis pasar.
Dari global, tiga indeks saham Wall Street kembali anjlok signifikan pada perdagangan terakhir pekan lalu. Indeks Dow Jones drop 1,30%, kemudian indeks S&P 500 drop 1,89%. Paling parah Nasdaq Composite yang terjungkal dengan koreksi 2,72%.
Koreksi tajam harga saham AS yang menjadi kiblat pasar keuangan global tentu saja menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti saham di kawasan Asia pada hari ini, Senin (24/1/2022).
Di awal pekan bank sentral AS (The Fed) juga akan menggelar rapat komite pengambil kebijakan (FOMC) tepatnya pada 25-26 Januari 2022.
Dengan inflasi di AS yang terus membandel, pasar memperkirakan The Fed bakal agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya.
The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan 4-5 kali di tahun 2022. Setelah itu bank sentral AS juga diprediksi akan menempuh kebijakan moneter kontraktif dengan mereduksi ukuran neracanya (balance sheet).
Selain dua sentimen di atas, perkembangan pandemi Covid-19 juga masih akan menjadi cermatan. Semua disebabkan karena meluasnya infeksi varian baru Covid-19 Omicron.
Sejak ditemukan pada akhir November tahun lalu, kasus harian Covid-19 secara global naik sampai 4x dan sekarang tembus angka 3 juta per hari.
Sementara itu di dalam negeri, kasus infeksi harian Covid-19 meningkat hampir 18x sejak awal tahun. Hingga saat ini secara kumulatif ada 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.
Setelah ditelusuri, lebih banyak infeksi yang ditemukan akibat imported case yang mengindikasikan sumbernya lebih banyak dari luar negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000