Likuiditas Melimpah, Lihat Bunga Kredit Segini Bikin Nangis!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat masih tingginya bunga kredit yang diberikan perbankan kepada nasabah. Ada penurunan memang, akan tetapi masih sangat sedikit.
BI memperkirakan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) pada kuartal I-2022 sebesar Rp 9,98%. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada perbankan nasional.
Dari dokumen BI yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (21/1/2022) perkiraan suku bunga kredit KPR/KPA ini lebih kecil dibandingkan pada kuartal I-2021 yang sebesar 10,6%. Juga lebih kecil sedikit dibandingkan dengan kuartal IV-2021 yang sebesar 10,09%.
Selain suku bunga kredit KPR/KPA, BI juga merilis perkiraan suku bunga kredit di sektor kendaraan bermotor sebesar 10,39% pada kuartal I-2022. Serta kredit konsumsi lainnya diperkirakan 13,82% di awal tahun ini.
Kemudian, untuk kredit modal kerja diperkirakan bisa mencapai 10,30%. Perkiraan ini lebih kecil dibandingkan dengan kuartal I-2021 yang sebesar 10,67% dan lebih besar dibandingkan dengan kuartal IV-2021 yang sebesar 10,08%.
Lalu ada juga perkiraan kredit investasi yang sebesar 10,71% di kuartal I-2022. Lebih kecil tipis dibandingkan dengan kuartal I-2021 yang sebesar 10,79%, namun lebih tinggi dari kuartal IV-2021 yang sebesar 10,05%.
Selanjutnya ada juga kredit konsumsi di kuartal awal tahun ini yang diperkirakan mencapai 12,90%. Naik tipis dari kuartal I-2021 yang sebesar 12,89% dan dari kuartal IV-2021 yang sebesar 12,73%.
Hasil survei BI ini juga menujukan bahwa pertumbuhan kredit tahun ini lebih optimis dibandingkan tahun lalu. Jika BI memperkirakan pertumbuhan kredit 6%-8%, responden lebih tinggi.
Penurunan suku bunga kredit yang jauh lebih lambat daripada penurunan suku bunga deposito perbankan menyebabkan spread antara suku bunga kredit dan deposito, serta Net Interest Margin (NIM) perbankan, terus mengalami peningkatan.Oleh sebab itu, BI memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional.
(mij/mij)