Sesuai Perkiraan, IHSG Dibuka Kurang Bergairah!

Putra, CNBC Indonesia
19 January 2022 09:14
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,06% di level 6.609,83 pada perdagangan Rabu (19/1/2022).

IHSG lanjut terkoreksi pada 09.10 WIB dengan pelemahan 0,34% dan berada di level 6.592,51. Asing masih net buy Rp 8 miliar di pasar reguler pagi ini.

Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 29,4 miliar dan Rp 12,5 miliar.

Saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 12 miliar dan Rp 9,1 miliar.

Semalam bursa saham AS ditutup 'kebakaran' sehari setelah libur memperingati hari Martin Luther King Jr. Semua indeks saham AS terkoreksi lebih dari 1,5%.

Indeks Dow Jones Industrial ambles 1,51%. Indeks S&P 500 anjlok 1,84%. Indeks Nasdaq Composite yang paling parah karena mengalami penurunan hingga 2,6%.

Dari pasar obligasi pemerintahnya, yield obligasi negara AS tenor pendek 2 tahun sudah melampaui 1%. Sedangkan untuk yield tenor 10 tahun naik hingga 1,87% dan tertinggi dalam 2 tahun.

Kenaikan yield obligasi pemerintah AS telah memantik aksi jual di pasar saham. Kenaikan yield di pasar semakin mencerminkan bahwa pelaku pasar semakin mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari yang awal diperkirakan.

Pasar hari ini masih akan dibayangi oleh perkembangan kasus Covid-19, terutama di Tanah Air. Kemarin,Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 1.362 kasus baru di Indonesia. Dengan begitu, total kasus konfirmasi mencapai 4.273.783 kasus.

Sejak awal tahun ini, memang terjadi tren kenaikan kasus harian Covid-19. Setidaknya sejak 11 Januari 2022, kasus harian Covid-19 tidak pernah lebih rendah dari 600 kasus.

Angka tersebut lebih tinggi ketimbang pertambahan kasus harian Covid-19 sepanjang Desember 2021, yang berada di rentang 92 - 311 kasus.

Terakhir kali angka kasus harian Covid-19 berada di atas 1.362 kasus (per Selasa kemarin) adalah pada 8 Oktober 2021 (1.384 kasus).

Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)pun meminta masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah, seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk dari varian covid-19 terbaru Omicron.

Presiden mengatakan, tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh varian Omicron. Namun menurutnya, warga tidak perlu panik dan tidak perlu bereaksi berlebihan.

Jokowi menyampaikan, berdasarkan laporan WHO, varian omicron lebih mudah menular dibandingkan dengan delta. Tingkat gejala yang ditimbulkan memang lebih ringan atau tidak perlu dirawat di Rumah Sakit (RS). Namun kenaikan kasus Covid-19 tetap menjadi sentiment buruk untuk pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular