
Sempat Ambruk Parah, IHSG Berikan Perlawanan di Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,47% di level 6.614,06 pada Selasa (18/1/2022).
Indeks sempat terkoreksi tajam lebih dari 1,6% di awal-awal perdagangan sesi II dimulai. Namun indeks berhasil rebound.
Terpantau ada 159 saham yang naik, 400 saham melemah dan 122 stagnan. Nilai transaksi menyentuh Rp 11,52 triliun. Asing net buy Rp 170 miliar di pasar reguler.
Saham yang paling banyak dikoleksi oleh asing adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dengan net buy masing-masing Rp 177 miliar dan Rp 70 miliar.
Sedangkan saham duo bank kakap yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing Rp 96 miliar dan Rp 67 miliar.
Kinerja IHSG hari ini mengekor bursa saham Asia yang mayoritas terbenam di zona merah kecuali indeks Shang Hai Composite yang naik 0,80%.
Semalam bursa saham New York tutup karena memperingati hari Martin Luther King Junior. Sebagai informasi, Martin Luther King Jr adalah pemimpin gerakan hak sipil untuk menuntut kesetaraan antara kulit putih dan berwarna di AS selama periode 1955 hingga ia akhirnya tewas dibunuh pada 1968.
Hari MLK menjadi hari libur federal AS, yang diperingati pada Senin ketiga bulan Januari, setelah ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Reagan pada 1983 dan secara resmi berlaku mulai 1986.
Pada hari ini, sentimen lebih banyak datang dari dalam negeri, terutama terkait perkembangan kasus Covid-19.
Dari dalam negeri sentimen negatif datang dari kasus Covid-19 yang terus memburuk. Jika hingga akhir tahun lalu kasus infeksi harian Covid-19 masih konsisten di bawah 500, kini jumlah kasus sudah kembali tembus 1.000 per hari.
Kenaikan kasus infeksi Covid-19 juga dikaitkan dengan penyebaran varian baru jenis Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan akhir tahun lalu.
Kasus pertama Omicron di Indonesia dilaporkan pada pertengahan bulan Desember lalu. Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Tanah Air setiap harinya bertambah semakin banyak.
Para ahli termasuk pemerintah memperkirakan puncak kasus Covid-19 Omicron di dalam negeri akan terjadi pada awal bulan Februari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000