DKI Jajaki PPKM Level 3, IHSG Terpukul hingga 1,4% di Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 January 2022 12:17
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (18/1/2022), di tengah ancang-ancang beberapa pemerintah daerah untuk memberlakukan pembatasan sosial.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.515,597 atau drop 93,45 poin (-1,41%) pada pukul 11:30 WIB. Dibuka naik 0,15% ke 6.654,959, indeks acuan utama bursa ini hanya mampu menguat ke level tertinggi hariannya pada 6.667,405 pukul 09:20 WIB.

Selepas itu, IHSG berbalik melemah dan terus merosot sehingga menyentuh level terendah hariannya pada 6.546,843 beberapa menit jelang pukul 11:30 WIB. Mayoritas saham tertekan sebanyak 442 unit, sedangkan 101 lain menguat, dan 126 sisanya flat.

Nilai perdagangan kembali ke level Rp 6,9 triliun dengan melibatkan 12 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 929.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 70,3 miliar.

Saham yang mereka buru terutama adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 86,5 miliar dan Rp 40,3 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, di mana TLKM menguat 0,24% menjadi Rp 4.190 sementara BBRI melemah 1,19% ke Rp 4.160/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 59 miliar dan Rp 37,1 miliar. Keduanya drop, masing-masing sebesar 3,12% dan 4,58% menjadi Rp 6.975 dan Rp 1.770/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 708,8 miliar dan Rp 273,2 miliar, diikuti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 269,8 miliar.

Koreksi IHSG terjadi di tengah pergerakan variatif bursa utama Asia, di mana indeks Nikkei Jepang dan Hang Seng Hong Kong melemah masing-masing sebesar 0,25% dan 0,44%. Sebaliknya, indeks Shanghai China dan Strait Times Singapura menguat masing-masing sebesar 0,6% dan 0,14%.

Pelaku pasar memilih mengambil posisi aman terlebih dahulu jelang penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) Kamis nanti, sementara kasus Omicron terus meningkat dan beberapa pemerintah daerah mulai ancang-ancang mengambil opsi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, salah satunya adalah DKI Jakarta.

Pembatasan serupa terbukti memukul ekonomi China, di mana Biro Statistik Nasional setempat kemarin mengumumkan ekonomi Tiongkok tumbuh 8,1% pada 2021, sedikit di bawah ekspektasi pasar sekitar 8,4% tahun ini.

Angka tersebut mengindikasikan perlambatan pertumbuhan akibat langkah China membendung varian Omicron dan persoalan yang menimpa sektor propertinya dan pelemahan konsumsi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular