IHSG Ambruk 1,4%, Lima Saham Ini Kena ARB

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Selasa, 18/01/2022 12:24 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ambruk lebih dari 1% ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (18/1/2022), terdapat lima saham ambles hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup anjlok 1,41% ke level 6.551,597, dengan nilai transaksi Rp 6,88 triliun dan volume perdagangan 12,43 miliar saham.

Investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp 70,30 miliar di pasar reguler, tetapi membukukan jual bersih Rp 66,11 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.


Berikut saham-saham yang menyentuh batas ARB pada sesi pertama hari ini (18/1).

1. Waskita Karya (WSKT), saham -6,78%, ke Rp 550/saham, nilai transaksi Rp 95,6 M

2. Primarindo Asia Infrastruktur (BIMA), -6,63%, ke Rp 310/saham, nilai transaksi Rp 49,1 M

3. Multipolar (MLPL), -6,50%, ke Rp 230/saham, nilai transaksi Rp 34,7 M

4. Sidomulyo Selaras (SDMU), -6,43%, ke Rp 131/saham, nilai transaksi Rp 19,9 M

5. Bumi Resources (BUMI), -6,35%, ke Rp 59/saham, nilai transaksi Rp 19,2 M

Saham emiten BUMN Waskita Karya memimpin pelemahan dengan anjlok 6,78% pada sesi I perdagangan hari ini. Waskita yang baru menyelesaikan penambahan modal melalui skema rights issue dengan hasil yang mengecewakan, sahamnya bergerak turun sejak awal tahun.

Pada perdagangan tahun 2022, saham WSKT tercatat hanya mampu menguat selama dua hari dan telah melemah 13,39% tahun ini. Bahkan dalam tiga bulan terakhir saham emiten yang sedang dalam proses restrukturisasi ini telah kehilangan 30,50% kapitalisasi pasarnya.

Saham perusahaan yang bergerak di bidang industri alas kaki, BIMA juga jeblok 6,63% ke Rp 310/saham, dengan pergerakan yang sangat terpolarisasi, setelah pada hari sebelumnya ditutup menyentuh batas auto rejection atas (ARA).

Meski hanya empat hari mengalami penguatan, berbanding dengan delapan hari ditutup di zona merah, saham BIMA masih meningkat 26,02% sejak awal tahun 2022.

Selanjutnya ada saham emiten Grup Lippo, Multipolar, yang kinerjanya tidak kunjung membaik. Sebelum mengalami ARB pada perdagangan sesi I hari ini, saham yang memiliki fokus di bidang perdagangan dan investasi ini tidak pernah ditutup menguat sejak awal tahun. Tercatat saham ini selalu melemah pada akhir perdagangan, kecuali di satu hari di mana saham ini stagnan.

Sejak awal tahun saham ini telah menyusut lebih dari sepertiga atau mencapai 37,84% dan jika ditarik lebih jauh dari 6 bulan terakhir Multipolar telah kehilangan nyaris dua pertiga kapitalisasi pasarnya, atau terkoreksi 66,18%.


(fsd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat