Ini Raja-raja Kripto & NFT Dunia, Punya Harta Ribuan Triliun

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
18 January 2022 11:14
Michael Saylor. (Dok: IG michael_saylor)
Foto: Michael Saylor. (Dok: IG michael_saylor)

6. Jed McCaleb

McCaleb bisa dikatakan juga menjadi pelopor awal dalam ruang blockchain, di mana ia meluncurkan tiga perusahaan pertukaran kripto yang cukup terkenal.

Pada tahun 2010, McCaleb menciptakan Mt. Gox, perusahaan pertukaran Bitcoin besar pertama namun setahun kemudian ia menjualnya sebelum perusahaan tersebut diretas oleh hacker.

Tak hanya Chris Larsen yang pernah menjadi CEO Ripple, McCaleb pun juga sempat menjabat sebagai CEO dari perusahaan protokol pembayaran asal Negeri Paman Sam tersebut pada tahun 2012. Namun, McCaleb memegang Ripple juga tidak berlangsung lama.

Setelah keluar dari Ripple, McCaleb pun mendirikan perusahaan serupa yakni Stellar dan menjadi salah satu pesaing Ripple.

McCaleb pun berhasil masuk ke jajaran Crypto Rich List versi Forbes, di mana posisi McCaleb saat ini berada di posisi ke-6 dengan total kekayaannya mencapai US$ 3 miliar (Rp 42,9 triliun).

Sebagian besar kekayaan McCaleb berasal dari kripto XRP yang masih ia pegang hingga kini, berkisar 3,4 miliar, dari 9 miliar XRP asli yang ia kantongi sebagai pendiri Ripple.

 

7. Michael Saylor

Michael Saylor merupakan CEO dari Microstrategy, perusahaan software analisis bisnis terkemuka di dunia. Bahkan, Saylor pernah menjadi multimiliarder di akhir 1990-an, berkat sahamnya di MicroStrategy.

Dia pun sempat keluar dari list miliarder setelah adanya permasalahan akuntansi yang dipertanyakan menyebabkan penyajian kembali hasil keuangan dan kegagalan dot-com menghancurkan saham.

Setelah sempat keluar dari daftar miliarder, Saylor pun kembali masuk menjadi miliarder berkat investasi Bitcoinnya pada tahun 2020 lalu.

Pada Oktober 2020, Saylor mengungkapkan bahwa dia secara pribadi membeli sebanyak 17.732 Bitcoin seharga US$ 175 juta atau Rp 2,5 triliun.

Sepanjang tahun 2020, ia menggunakan kas Microstrategy untuk membeli Bitcoin, sebanyak 70.784 Bitcoin seharga US$ 1,1 miliar (Rp 15,73 triliun).

Hal ini pun sempat membuat Microstrategy menjadi investor institusional terbesar yang memegang Bitcoin, setelah pihaknya membeli Bitcoin kembali, di mana pembelian ini merupakan batch kedua dan dibelinya saat harga Bitcoin jatuh.

Hingga Senin kemarin, kekayaan Saylor menurut Forbes mencapai US$ 2 miliar atau Rp 28,6 triliun, Saylor pun menduduki posisi ke-7 Crypto Rich List versi Forbes.

 

8. Barry Silbert

Barry Silbert adalah pendiri sekaligus CEO Digital Currency Group (DCG), salah satu perusahaan konglomerat yang telah berinvestasi di lebih dari 75 perusahaan terkait Bitcoin. DCG juga merupakan pemilik situs berita kripto yakni CoinDesk.

Penghasil pendapatan terbesar DCG yakni manajer aset digital Grayscale yang mengawasi Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto lainnya senilai US$ 28 miliar atau Rp 400,4 triliun.

Melalui anak usahanya, DCG juga telah berinvestasi di lebih dari 200 startup kripto.

Sebelum meluncurkan DCG, Silbert, mantan bankir investasi menjual platform perdagangan saham Second Market ke Nasdaq pada 2015 silam, dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Silbert juga sempat mengikuti lelang pemerintah AS yang sama dengan Draper dan dilaporkan mendapat 48.000 Bitcoin serta menempatkannya sebagai whales Bitcoin menurut Investopedia.

Silbert pun berhasil masuk ke jajaran Crypto Rich List versi Forbes di posisi ke-8 dengan total kekayaan yang dimilikinya mencapai US$ 1,9 miliar (Rp 27,17 triliun).

 

9. Tim Draper

Tim Draper adalah pemodal ventura asal Amerika Serikat (AS) sekaligus pendiri firma Draper Fisher Jurvetson, Draper University, Draper Venture Network, Draper Associates, dan Draper Goren Holm. Firma tersebut kemudian

Draper telah melakukan investasi di Bitcoin melalui berbagai platform seperti Baidu, Hotmail, Skype, Tesla, SpaceX, AngelList, Twitter, DocuSign, Coinbase, Robinhood, Ancestry.com, Twitch, dan Cruise Automation.

Dia juga merupakan investor awal di Bitcoin, di mana ia membeli sekitar 42.000 bitcoin masing-masing seharga enam dolar AS dan menyimpannya di bursa Mt. Gox yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi akibat diretas oleh hacker.

Pada Juli 2014, Draper menerima cakupan luas untuk pembeliannya di lelang Layanan Marshals A.S. sekitar 30.000 bitcoin yang disita dari situs web pasar Silk Road.

Bahkan, Tim Draper merupakan whales di Bitcoin, di mana whales adalah istilah untuk para pemegang kripto, utamanya di Bitcoin dalam jumlah yang cukup besar.

Pada Juni tahun lalu, kepemilikannya di Bitcoin mencapai 15% dan saat itulah Draper berada di posisi teratas dari semua investor Bitcoin.

Dari kekayaannya, Forbes mencatat Draper memiliki kekayaan mencapai US$ 1,5 miliar atau Rp 21,45 triliun. Draper pun masih masuk dalam daftar Crypto Rich List versi Forbes, di mana posisi Draper saat ini berada di posisi ke-9.

 

10. Matthew Roszak

Roszak merupakan salah satu pendiri dan chairman Bloq, perusahaan startup teknologi blockchain yang berkonsultasi dan menjadi pembantu bank untuk menyimpan aset digital. Adapun klien dari Bloq adalah Citigroup dan Discover.

Bloq juga membantu perusahaan yang mencoba memproses transaksi kripto berjenis stablecoin, kripto yang pergerakannya cenderung stabil, mirip dengan mata uang fiat.

Pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, Roszak bekerja di perusahaan modal ventura dan sebagai pengusaha sebelum berinvestasi dan membuat portofolio kriptonya mulai tahun 2012.

Roszak telah lama menjadi pendukung kripto dan baru-baru ini menginisiasi untuk memberikan aset digital sebesar US$ 50 kepada setiap anggota Kongres AS.

Forbes pun mencatat kekayaan Roszak per hari ini mencapai US$ 1,5 miliar (Rp 21,45 triliun) dan menduduki posisi ke-10 dari daftar Crypto Rich List versi Forbes.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular