Market Cap BCA Rekor Lagi, Tapi Emtek Malah Ambles

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
17 January 2022 11:54
BCA
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan kedua di tahun 2022 membukukan kinerja yang kurang menggembirakan, setelah pada pekan pertama perdagangan tahun 2022 berhasil mencatatkan kinerja positif.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pekan lalu, IHSG melemah 0,12% secara point-to-point, meski pada perdagangan Jumat (14/1/2022) akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,53% ke level 6.693,40.

Selama sepekan, nilai transaksi IHSG turun menjadi Rp 57,65 triliun. Meskipun nilai transaksi menurun, tetapi investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 2,57 triliun di pasar reguler.

Dari total 10 besar kapitalisasi pasar terbesar (big cap), per Jumat akhir pekan lalu naik menjadi Rp 3.403 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 3.391 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten14 Jan 2022No.Emiten7 Jan 2022No.Emiten30 Des 2021
1.BCA/BBCA9581.BCA/BBCA9341.BCA/BBCA891
2.Bank BRI/BBRI6272.Bank BRI/BBRI6292.Bank BRI/BBRI617
3.Telkom/TLKM4153.Telkom/TLKM4133.Telkom/TLKM400
4.Bank Mandiri/BMRI3314.Bank Mandiri/BMRI3264.Bank Mandiri/BMRI325
5.Bank Jago/ARTO2555.Bank Jago/ARTO2585.Astra/ASII231
6.Astra/ASII2326.Astra/ASII2316.Bank Jago/ARTO219
7.Chandra Asri/TPIA1627.Unilever/UNVR1617.Chandra Asri/TPIA158
8.Unilever/UNVR1618.Chandra Asri/TPIA1578.Unilever/UNVR157
9.Bank BNI/BBNI1319.Emtek/EMTK1519.Emtek/EMTK140
10.Emtek/EMTK13010.Bank BNI/BBNI13110.Bank BNI/BBNI125

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (14/1/2022)

Berdasarkan data di atas, hampir kesepuluh saham big cap di atas Rp 100 triliun mengalami kenaikan. Hanya tiga saham yang market cap-nya mengalami penurunan dan dua saham yang market cap-nya masih sama dengan pekan sebelumnya, alias stagnan.

Dari saham yang mengalami penurunan market cap, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menjadi saham yang paling besar mengalami penurunan market cap pada akhir pekan lalu, yakni turun sebesar Rp 21 triliun menjadi Rp 130 triliun.

Sedangkan dari saham yang mengalami kenaikan market cap, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menjadi saham yang paling besar kenaikan market cap-nya pada pekan lalu, yakni menjadi Rp 958 triliun atau naik sebesar Rp 24 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar. Semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Dari bursa global, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street juga bergerak di zona merah pada pekan lalu, karena koreksi saham raksasa teknologi di AS, di mana saham-saham teknologi di Negeri Paman Sam cukup volatil sejak awal tahun 2022.

Investor juga cenderung cash out pada pekan lalu. Lagi-lagi, pergerakan harga aset keuangan masih dibayangi dengan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang lebih ketat ke depan.

Seperti yang sudah diketahui bersama, saham teknologi memang sangat sensitif di tengah siklus pengetatan yang dilakukan otoritas moneter Negeri Paman Sam.

Selain itu dari rilis data ekonomi, sentimen kurang sedap yang menjadi pemberat harga aset berisiko seperti saham pada pekan lalu datang dari laporan sektor ketenagakerjaan di AS.

Data klaim tunjangan pengangguran tercatat mencapai 230 ribu, lebih tinggi dari perkiraan pasar di angka 200 ribu.

Namun yang utama, pelaku pasar merespons dari inflasi AS yang kembali memanas pada Desember 2021. Pekan lalu yakni Rabu, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada periode Desember tahun lalu melonjak menjadi 7% secara tahunan (year-on-year/YoY), menjadi yang tertinggi dalam empat dekade.

Sedangkan esok harinya, yakni Kamis, Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada Desember tahun lalu juga naik menjadi 9,7%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Namun, hasil tersebut lebih baik daripada yang dikhawatirkan beberapa investor, membantu menstabilkan pasar pada pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Cap BBCA Masih Bertengger di Atas, BBRI Melonjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular